Ket [Foto]: Pemilahan sampah organik dan anorganik di TPS3R desa Mondoretno
Belajar Pengelolaan Sampah dari TPS3R Desa Mondoretno
Temanggung, MediaCenter – Di Desa Mondoretno, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah dibangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS3R) yang berlokasi dipinggiran desa, tepatnya di lingkungan Kawasan Terpadu Mandiri Alam Mondoretno (KTM Almond).
TPS3R di Desa Mondoretno sendiri merupakan tempat pemilahan dan pengelolaan sampah, dalam hal ini sampah rumah tangga yang berada di lingkungan Desa Mondoretno untuk dikelompokkan menjadi beberapa jenis sampah.
Salah satunya adalah sampah organik yang nantinya akan diolah menjadi pupuk organik untuk tanaman. Ada juga sampah anorganik yang nantinya akan dipilah lagi menjadi sampah yang bisa didaur ulang dan bernilai jual, serta sampah residu yang nantinya akan dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Walyudianto (28), Ketua pelaksana TPS3R Desa Mondoretno menjelaskan bahwa sampah rumah tangga yang mempunyai nilai jual atau layak dijual ke pengepul, seperti botol bekas, baik yang terbuat dari kaca maupun plastik.
“Sebenarnya kantong plastik kresek juga bisa dijual, akan tetapi agak sulit, karena kantong plastik yang mau dijual harus bersih. Untuk mencucinya dibutuhkan mesin tersendiri, jadi hal tersebut belum dilakukan,” ungkapnya saat ditemui Jumat (12/3/2021) di KTM Almond Bulu, Temanggung.
"Terus yang residu, karena kita belum punya alat untuk menghancurkan sampah residu itu sendiri, kita masih ikut Dinas Lingkungan Hidup yang akan dikirim ke TPA Sanggrahan," tambahnya.
Ditambahkannya, bahwa TPS3R Desa Mondoretno adalah salah satu program dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah, baik itu pembuatan gedung hingga peralatan yang berada di dalamnya merupakan bantuan dari DLHK Provinsi Jawa Tengah. Terdapat 3 (tiga) buah mesin, yaitu conveyor, pencacah dan pengayak.
"Sebenarnya mesin conveyor ini sudah saya modifikasi menjadi mesin pemilah. Karena untuk memudahkan teman-teman dalam memilah sampah agar tidak mudah capek dan nyaman", imbuhnya.
TPS3R Desa Mondoretno mengambil sampah warga setiap satu minggu sekali dan mengolahnya satu minggu tiga kali dikarenakan keterbatasan tenaga.
Walyudianto juga berharap agar warga juga bisa memilah dan mengelompokkan sampah rumah tangganya untuk meringankan tugas TPS3R, yaitu dengan memisahkan sampah organik dan anorganik, baik yang bisa didaur ulang, dijual maupun sampah residu dan TPS3R ini bisa menjadi contoh bagi tempat pengelolaan sampah yang lain.
"Syukur-syukur yang bisa dijual melalui bank sampah ya Allhamdulillah, bisa menambah pendapatan. Harapan lain desa-desa bisa lebih bersih, tidak ada sampah yang berceceran apalagi sampai mengotori selokan", pungkasnya. (MC TMG/Cahya;Ekape).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook