Ket [Foto]: Mahasiswa S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Undip memberikan edukasi dan konseling gizi di Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung.
Optimalkan Peningkatan Gizi Balita Lewat Pendampingan
Temanggung, MediaCenter - Pandemi Covid-19 berdampak pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Universitas Diponegoro dalam melakukan pengabdian, sehingga KKN dilakukan secara individu berdasarkan lokasi domisili demi meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.
Perubahan sistem ini tentunya tidak menghilangkan kebermanfaatan mahasiswa bagi masyarakat, untuk melakukan kegiatan pengabdian.
KKN Undip Tahun 2021 yang bertema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”, membuat Rizky Putri Oktaviana salah satu mahasiswa S1 Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Undip mengusung program “Optimalisasi Gizi Balita” yang dilatarbelakangi oleh cukup tingginya angka balita gizi kurang di Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Rizky mengatakan, bahwa anak yang masih berada dalam rentang usia kurang dari lima tahun menjadi fase yang penting dalam menentukan status gizi kedepannya. Di Indonesia, gizi kurang menjadi masalah kesehatan yang umum dijumpai pada Balita dan menjadi penyebab 50-60% kematian Balita di Indonesia. Kondisi gizi kurang dapat menurunkan daya tahan tubuh, sehingga anak menjadi mudah sakit. Selain itu juga berdampak pada menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia akibat kegagalan pertumbuhan fisik, kognitif, serta menurunkan produktivitas. Oleh sebab itu, keaktifan kegiatan Posyandu menjadi sangat penting guna mendeteksi dan memantau Balita gizi kurang, gizi buruk, atau bahkan stunting (pendek).
Upaya ini agar Balita yang terdeteksi mengalami masalah gizi akan segera mendapatkan penanganan dari unit pelayanan kesehatan setempat.
Ia menambahkan, kondisi pandemi yang masih berlanjut hingga saat ini menyebabkan beberapa kegiatan Posyandu di wilayah Temanggung dibekukan. Salah satunya di wilayah kerja Puskesmas Rejosari, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung yang menyebabkan kegiatan pemantauan status gizi Balita menjadi kurang optimal, terutama pada Balita yang mengalami gizi buruk, gizi kurang, dan stunting.
“Target pelaksanaan program ini adalah Balita gizi kurang, dengan tujuan untuk memberikan pendampingan secara individu dan membantu orang tua mencari alternatif solusi terkait masalah gizi yang dialami. Sehingga kedepannya mampu mengatasi masalah yang berkaitan dengan perilaku makan anak serta pemenuhan kebutuhan gizi untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak,” terang Rizky saat ditemui, Jumat (5/2/2021).
Pada pelaksanaannya, Rizky memberikan intervensi berupa edukasi dan konseling gizi sesuai dengan masalah gizi dan perilaku makan yang dialami yang telah dilaksanakannya pada 22-23 Januari 2021 silam.
Selain diberikan edukasi dan konseling gizi, orang tua Balita juga dibekali dengan buku saku yang berisi materi edukasi gizi Balita, data hasil asesmen pengukuran antropometri, hasil analisis status gizi anak, serta gambaran kecukupan gizi harian Balita pasca pemberian intervensi untuk melihat gambaran peningkatannya.
“Meningkatkan status gizi merupakan salah satu target SDG’s yang berkaitan langsung dengan pembangunan bidang kesehatan. Sebagaimana model penyusunan perencanaan pembangunan kesehatan Kabupaten Temanggung pada Tahun 2013-2018 lebih banyak merujuk pada determinan kesehatan yang terfokus pada karakteristik dan perilaku individu penyebab meningkatnya risiko terjadinya suatu masalah kesehatan,” pungkasnya. (MC TMG/Rizky;Safi;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook