Ket [Foto]: Petugas BBRSPDI Temanggung melakukan rapid tes pada siswa penerima manfaat saat melakukan penjemputan untuk kembali belajar pada Bulan Februari ini. (Foto Dokumentasi BBRSPDI)
BBRSPDI Temanggung Mulai Lakukan Penjemputan Siswa
Temanggung, MediaCenter - Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung, Jawa Tengah mulai melakukan penjemputan para Penerima Manfaat (PM) untuk kembali ke asrama. Sebab mulai Bulan Februari ini mereka sudah harus memulai proses belajar setelah sempat terhenti cukup lama akibat pandemi Covid-19.
Koordinator PM residensial BBRSPDI Kartini Temanggung Richa Nurhayati, mengatakan, penjemputan PM sudah dilakukan dua kali yakni pada Tanggal 1 dan 3 Februari. Ketika itu dua orang petugas menjemput PM yang berdomisili di wilayah Temanggung dan Magelang. Para petugas dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) dan melakukan rapid tes pada PM.
"Ada dua orang yang melakukan penjemputan, satu dari kesehatan untuk melaksanakan rapid test di lokasi dan satu orang tenaga administrasi untuk mengurusi surat-surat," katanya, Kamis (4/2/2021).
Menurut Richa, sesuai rencana mestinya ada sembilan PM dari Magelang dan delapan PM dari Temanggung yang harus dijemput. Namun ketika hendak dijemput, ada beberapa keluarga wali PM yang membatalkannya. Tanpa alasan yang jelas mereka tidak mengijinkan PM dibawa ke balai untuk belajar. Karenanya hingga Kamis (4/2/2021) baru ada total delapan orang PM yang sudah ada di asrama.
"Awalnya dari Magelang ada sembilan orang, dari Temanggung delapan orang. Tapi pagi hari keluarga tidak mengizinkan jadi total hanya delapan orang yang kami bawa. Mereka tidak menjelaskan secara detail alasannya, hanya bilang tidak jadi berangkat," ungkap Richa.
Pihak BBRSPDI menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 pada para penerima manfaat selama berada di balai. Sejauh ini mereka masih menjalani assesmen dan observasi. Kegiatan yang dilakukan pada pekan pertama ini antara lain olahraga, penerapan protokol Covid-19, dan melakukan keterampilan agar diketahui keterampilan yang cocok. Serta melakukan games atau permainan untuk diketahui kemampuannya.
"Setelah delapan orang yang sudah dijemput, penjemputan akan kembali dilakukan pada 8 Februari untuk PM yang tinggal di Madiun," pungkasnya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook