Ket [Foto]: Salah seorang petani jagung di Kampung Cekelan, Kelurahan Madureso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung.
Petani Temanggung Jual Jagung dengan Sistem Tebasan
Temanggung, MediaCenter - Petani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah hingga kini masih menjual komoditas jagung menggunakan sistem tebasan. Dengan demikian tidak terdeteksi apakah harga jual tersebut sesuai atau dibawah harga pasaran.
Seperti yang dilakukan Sanah (53) salah seorang petani di Kampung Cekelan, Kelurahan Madureso, Kecamatan/Kabupaten Temanggung. Untuk luasan ladang jagung 4.000 meter persegi, produksi jagungnya telah dibeli pengepul dengan harga Rp 6 juta.
Sebelum laku terjual, ia bahkan belum mengetahui berapa total produksi jagung yang dihasilkan dan belum sempat mengecek harga pasaran jagung. Ia hanya mempekerjakan dua orang karyawan untuk memanen jagung.
"Kalau itu harga jualnya tergolong rendah ya sudah kami iklaskan itu jadi keuntungan untuk pembeli. Tapi kalau ternyata lebih tinggi dari harga pasar ya itu akan menjadi keuntungan saya," ujar Sanah, Rabu (23/12), di Temanggung.
Sistem tebas juga dilakukan Yusi (50) petani lainnya untuk menjual produksi jagung. Namun ia mendapatkan harga lebih tinggi. Untuk luasan ladang jagung 4.000 meter per segi, ia mendapatkan harga jual Rp 8 juta.
"Memang sudah ada pembeli yang biasa menebas jagung ke sini," katanya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook