BBRSPDI Kartini Temanggung Berikan 75 Bantuan Kemandirian
Ket [Foto]:

BBRSPDI Kartini Temanggung Berikan 75 Bantuan Kemandirian

Temanggung, MediaCenter, BBRSPDI Kartini menyalurkan bantuan kemandirian pada 75 orang disabilitas intelektual yang telah menyelesaikan masa pendidikan. Bantuan tersebut selanjutnya harus dikelola sebagai modal usaha. 

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Lanjut BBRSPDI Kartini Temanggung Abdul Haris, mengatakan, bantuan untuk modal usaha tersebut telah mulai disalurkan sejak Bulan April lalu setelah menyelesaikan masa belajar selama enam bulan. Nilai bantuan sebesar Rp 2 juta per orang.

"Mestinya penyaluran bantuan dilakukan sekitar Bulan Mei begitu penerima manfaat (PM) menyelesaikan masa belajarnya. Namun karena waktu itu masa pandemik korona dan anak-anak harus dipulangkan ke rumahnya masing-masing, jadi bantuan diberikan sejak Bulan April,"tutur Abdul Haris, Senin (31/8/2020), di Temanggung.

Meskipun 75 PM tersebut telah selesai belajar di BBRSPDI dan kembali ke keluarganya, namun menurut Haris, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pendampingan pada mereka. 
Untuk PM yang tinggal di sekitar Pulau Jawa, pemantauan dilakukan secara langsung oleh pendamping sosial dengan mendatangi rumahnya.

Adapun PM yang tinggal diluar pulau dan lokasinya jauh, sehingga membutuhkan biaya lebih besar jika dilakukan pendampingan langsung, maka pemantauan dilakulan secara virtual. Dalam hal ini pendamping sosial memantau melalui video call, juga saluran telepon.

"Pemantauan juga termasuk dalam penggunaan dana bantuan kemandirian. Kami menerima berita acara berikut kuitansi penggunaan dana bantuan senilai Rp 2 juta per orang dari pihak orang tua penerima manfaat,"ujar Haris.

Penggunaan dana bantuan, katanya, sesuai dengan potensi dan minat masing-masing penerima manfaat. Antara lain ada yang menggunakannya untuk ternak kambing, usaha menjahit, jual pulsa, pembuatan snack, jualan minuman juice, warung kelontong, menjual gas, dan pembuatan kerupuk. 

Ia menambahkan, jika bantuan yang diberikan tersebut tidak cukup untuk modal usaha maka pihak orang tua dan keluarga menambahkannya sendiri. Hal itu sebagai wujud daya dukung orang tua.

"Kemarin ada yang menyampaikan kesini untuk laporan bantuan yang Rp 2 juta ternyata kuitansi pengeliatannya sampai Rp 3 juta lebih,"katanya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook