Pasar Tani KTNA Beroperasi Kembali Dengan Penerapan Protokol Kesehatan
Ket [Foto]:

Pasar Tani KTNA Beroperasi Kembali Dengan Penerapan Protokol Kesehatan


Temanggung, MediaCenter-Pasar Tani yang dikelola Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah kini beroperasi kembali dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sebelumnya pasar ini sempat tutup selama beberapa bulan sejak awal pandemik.

Pengelola Pasar Tani KTNA Kranggan, Damar Sulistio, mengatakan, pasar yang khusus menjual produk olahan hasil pertanian dan peternakan dari para petani di daerahnya ini telah beroperasi sebanyak delapan kali paska jeda waktu gelaran selama pandemik Korona berlangsung. Pasar ini fokus menjual kuliner hasil olahan produk tani-ternak.

Kini para petani yang berjualan telah dikurangi separuhnya dan diberlakukan sistem berjualan secara bergilir. Sebelum pandemik ada sekitar 70 petani dan peternak yang berjualan di pasar tersebut. Kini dibatasi hanya boleh 35 orang atau separuhnya saja yang bisa berjualan secara bergantian. 

"Sistem giliran berjualan ini supaya kami bisa mengatur jarak antar pedagang dan lokasi tempat makan dan ngobrol untuk para pengunjung,"tutur Damar, Minggu (16/8/2020), di Temanggung.

Selain itu, pihak pengelola Pasar Tani KTNA juga menyediakan tempat cuci tangan yang terbuat dari batang bambu sebanyak empat unit. Pedagang dan pengunjung diwajibkan memakai masker. Khusus untuk pedagang harus menggunakan masker dan face shield yang dibeli dari iuran anggota KTNA.

"Kalau ada pengunjung yang datang tidak pakai masker, kita kasih secara gratis. Maskernya kira dapat bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Kita disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena tidak mau jadi klaster baru kasus korona dari pasar tani," katanya.

Upaya menjaga kesehatan lainnya dilakukan dengan sementara waktu pihak KTNA tidak menggelar event sosialisasi dan edukasi pertanian sebagaimana biasa digelar sebelum pandemik. Hal ini supaya pengunjung tidak berkerumun yang memudahkan penyebaran Virus Korona.

Kendati diterapkan sistem berjualan secara bergiliran, namun menurutnya tidak berdampak pada penurunan omzet yang didapat para pedagang. Rata-rata total penghasilan dari Pasar Tani KTNA mencapai kisaran Rp 25 juta per gelaran. Pedagang hanya diwajibkan membayar iuran dalam jumlah tertentu untuk biaya perawatan lokasi pasar tani. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook