Bisnis Tanaman Hias Tidak Terpengaruh Krisis Pandemik
Ket [Foto]:

Bisnis Tanaman Hias Tidak Terpengaruh Krisis Pandemik

Temanggung, Mediacenter - Krisis ekonomi akibat Pandemi Covid-19 yang melanda masyarakat belakangan ini terbukti tidak memukul bisnis pembibitan dan penjualan tanaman hias. Para penjual tanaman hias di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih bisa meraup keuntungan dari menjual tanaman.

Seperti dirasakan Fathonah (54) salah seorang penjual tanaman hias dan bibit buah-buahan di Kawasan Madureso, Kecamatan Temanggung. Usahanya masih berjalan normal dan stabil meski digempur krisis akibat pandemik belakangan ini.

"Hanya pada tiga pekan pertama ada wabah saja agak goyah karena kebanyakan orang tidak keluar rumah. Tetapi setelah itu, sampai sekarang tetap banyak yang beli", tutur Fathonah, Senin (22/6/2020), di Temanggung.

Fathonah memulai bisnis penjualan tanaman hias dan bibit buah bersama suaminya Supradi (56) sejak 15 tahun yang lalu. Awalnya karena kesenangan suaminya pada tanaman hias. Ketika itu di halaman rumahnya di daerah Kaloran, Supradi menanam buah-buahan dan tanaman bunga.

"Tanaman bunga dan bibit buah mulanya diambili atau dibeli tukang jual tanaman untuk dijual kembali. Lama kelamaan kami ingin membuka kios sendiri", ujar Fathonah.

Pasangan ini lalu berinisiatif menyewa lahan pekarangan di daerah Maron, Kecamatan Temanggung. Diawali modal sekitar Rp 50 juta, mereka pun membuka kios tanaman hias dan bibit tanaman buah di lokasi tersebut. Banyak konsumen sudah mengenal pasangan penjual tanaman hias ini cukup baik. Makin lama, konsumen yang datang pun semakin banyak.

Belakangan, sekitar tiga tahun terakhir, pasangan ini memindahkan kiosnya ke daerah Madureso. Mereka menyewa lahan seluas sekitar 0,5 hektare di pinggir jalan raya dengan harga sewa Rp 8 juta per tahun. Lahan tersebut lalu ditata menyerupai taman untuk meletakan tanaman hias dan bibit buah. Sebagian ditanami tanaman bunga yang bisa tumbuh tinggi.

Harga tanaman hias di kios tersebut bervariasi, antara Rp 7.500 hingga Rp 50 ribuan per tanaman pun ada. Selain dijual di kios, Fathonah juga kerap membawa tanamannya mengikuti sejumlah pameran hingga ke luar daerah. Pameran tanaman hias yang pernah diikuti antara lain di daerah Pekalongan dan Temanggung.

"Kebanyakan yang beli orang yang suka tanaman hias, biasanya dari kalangan menengah ke atas", tuturnya.

Dari penjualan tanaman hias, Fathonah menghitung pemasukannya rata-rata antara Rp 300 ribu hingga Rp 800 ribu per hari. Akan tetapi di musim ramai seperti Bulan Agustus juga pernah terjual hingga senilai Rp 3 juta per hari. Bulan-bulan itu banyak yang membutuhkan tanaman hias untuk mendekorasi panggung-panggung acara 17 Agustusan. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook