Petani Kopi Temanggung Berharap Harga Stabil Dimasa Pandemi
Ket [Foto]:

Petani Kopi Temanggung Berharap Harga Stabil Dimasa Pandemi

Temanggung, MediaCenter - Adanya pandemi Covid-19 berpengaruh ke hampir semua sektor industri, tidak terkecuali industri perkebunan kopi. Saat ini kopi menjadi salah satu produk unggulan di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Pada umumnya Kopi Temanggung dijual dalam bentuk biji yang diekspor keluar negeri, meskipun saat ini sudah banyak yang mengolahnya menjadi kopi dalam bentuk bubuk yang bisa disajikan menjadi minuman yang menjadi favorit dari kalangan muda maupun orangtua.

Komoditas kopi banyak menjadi pilihan petani, karena harga hasil panennya yang relatif stabil. Akan tetapi dimasa pandemi Covid-19 ini harga kopi mengalami penurunan.

Basuki (52), salah satu petani kopi di Desa Rowo, Kecamatan Kandangan mengungkapkan, saat ini harga kopi jenis robusta gelondong hijau basah mengalami penurunan sekitar 1.000 Rupiah per Kilogram. Ia menuturkan, biasanya diawal musim panen harga kopi gelondong sekitar Rp. 4.500 per kilogram dan dipuncak masa panen bisa mencapai Rp. 5.500 per kilogram basah.

"Saat ini harga kopi gelondong hijau basah masih dikisaran 4.000 Rupiah per kilogram, tergantung kualitas dan masa petik, kalau petik merah biasanya harganya lebih tinggi", ungkapnya saat ditemui, Sabtu (20/06/2020).

Ia mengungkapkan, dimasa puncak panen harga kopi biasanya semakin naik. Hal ini disebabkan karena masa panen juga berpengaruh terhadap kualitas hasil olahan biji kopi.

"Diawal masa panen biasanya kualitasnya belum begitu bagus, nanti sekitar akhir Juli biasanya memasuki puncak masa panen." pungkasnya.
Ia berharap semoga harga kopi tidak semakin anjlok, sehingga petani tidak merugi. 
(MC TMG/Safi;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook