Ket [Foto]:
Pos Donor Masih Dibutuhkan Oleh PMI Temanggung
Temanggung, MediaCenter – Dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung masih terdapat beberapa kecamatan yang belum memiliki Pos Donor. Demikian yang disampaikan Ismi Prasastawati, dokter umum yang menjabat sebagai Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Temanggung, saat ditemui di kantornya Rabu (10/06/2020).
Pos Donor adalah program PMI yang melibatkan kelompok warga masyarakat disuatu tempat yang terdiri dari 20-25 warga bahkan lebih yang akan melakukan donor darah.
Ada banyak Pos Donor yang terbentuk, akan tetapi karena kondisi Pandemi COVID-19 mengakibatkan kegiatan Pos Donor menjadi terhenti. Tidak ada pemasukan dari Pos Donor yang sudah rutin memasok darah setiap tiga bulan sekali untuk mencukupi kebutuhan PMI Kabupaten Temanggung.
“Sebenarnya dengan Pos Donor pun sudah mencukupi, tetapi karena kondisinya total terhenti, di bulan Maret itu kita cukup kualahan, sehingga kita mengeluarkan program untuk menstimulasi masyarakat dengan pembagian Sembako”, ungkap Ismi.
Dengan adanya program pembagian Sembako untuk pendonor dan antusias masyarakat Temanggung, terkumpul hampir 1000 kantong darah. Dengan sosialisasi dan program-program PMI membuat kepedulian masyarakat Temanggung tergerak untuk mendonorkan darahnya ke sesama yang membutuhkan. Kebutuhan kantong darah pada bulan Maret dan April pun dapat terpenuhi
Pada bulan April 2020 bersamaan dengan bulan puasa, PMI masih mengeluarkan program yang sama, yaitu dengan pemberian Sembako. Akan tetapi animo masyarakat menurun akibat Pandemi COVID-19 yang semakin kritis, karena kondisi tersebut jumlah donasi hanya terkumpul 300-400 kantong darah.
“Meskipun untuk jumlah produksi darahnya hanya 300-400, tetapi juga serapan dari Rumah Sakit pun juga menurun waktu itu. Karena ada beberapa pasien yang mungkin tidak berobat ke Rumah Sakit, sehingga program transfusinya kan juga tertunda”, imbuh Kepala UTD PMI Temanggung tersebut.
Walaupun serapan dari Rumah Sakit juga menurun, Ismi menyimpulkan kalau jumlah kantong darah yang dibutuhkan masih kurang. Khususnya stok darah untuk pasien yang mengalami penyakit Thalassemia atau kelainan darah yang diturunkan dari orang tuanya yang selalu membutuhkan darah dalam penyembuhannya. Selain itu juga ada pasien Kemoterapi, pasien Hemodialisa atau pasien yang membutuhkan terapi cuci darah, juga membutuhkan darah secara rutin.
“Jadi memang beberapa pasien tidak bisa ditunda untuk pemberian transfusi darahnya”, pungkasnya. (MC TMG/Cahya;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook