Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Pastikan Produktivitas Pangan di Daerah
Ket [Foto]:

Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI Pastikan Produktivitas Pangan di Daerah

Temanggung, MediaCenter - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpangan) Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengikuti Video Conference (Vidcon) bersama Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Suwandi di Ruang LPSE Setda Temanggung, Rabu (13/05/2020). Vidcon ini diikuti oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Kementan, Ditjen Holtikultura Kementan, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah, serta Dintanpangan dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.

Suwandi menyampaikan, pangan adalah kebutuhan pokok yang tidak boleh terhenti, sehingga petani harus jalan terus. Untuk mendukung hal tersebut, Menteri Pertanian telah melakukan Vidcon bersama seluruh Gubernur, Bupati, dan Walikota serta seluruh Kepala Dintanpangan dengan komitmen agar seluruh kepala daerah selalu siap menjaga ketersediaan pangan di Indonesia.

“Saya berpesan kepada seluruh peserta untuk memperkuat pendataan, para petugas operator entri data aplikasi PDPS kabupaten agar rutin tiap bulan mengupload data itu, jangan sampai ada data tercecer", kata Suwandi.

Ia juga menambahkan, agar sinkronisasi data ditiap kabupaten bisa dilakukan dengan tepat, dikarenakan data-data Penguatan Data Pangan Strategis (PDPS) di Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) tersebut digunakan sebagai salah satu acuan untuk konfirmasi data KSA BPS .

Suwandi juga berharap petugas lapangan untuk melakukan pembinaan agar produktivitas bisa meningkat.

“Petugas lapangan kami harap untuk melakukan pembinaan, penyuluh di kecamatan, kemudian juga memantau tiap bulan, jangan sampai ada serangan hama, proses budidaya dikawal, sehingga produksi bagus, produktivitas naik”, tegas Suwandi.

“Kalau butuh pompa siapkan, kalau diperlukan sumur dangkal, sumur pantek siapkan, untuk saat ini di wilayah Jawa Tengah sumurisasi sudah banyak sekali, pipanisasi sudah banyak”, lanjutnya.

Sementara itu Dirjen Hortikultura Kementan RI Prihasto Setyanto menyampaikan, dalam situasi Covid-19 ini, semua pihak harus betul-betul menjaga pangan. 

“Jangan sampai kita semua panik, apalagi panik karena pangan kekurangan”, katanya.

Untuk saat ini, Jawa Tengah memiliki potensi yang besar untuk penanaman padi, berdasarkan prediksi iklim, untuk bulan Juni-Juli ini, curah hujan masih cukup, sehingga untuk optimalisasi penanaman masih bisa dilaksanakan. Oleh karena itu, Anton selaku penanggung jawab Provinsi Jawa Tengah  untuk Tim Supervisi dan Pendampingan mengajak kepada semua pihak terkait untuk mendorong agar tidak terjadi kekurangan pangan.

“Kita masih punya lahan yang luas, potensi hujan sudah cukup, artinya tanaman bisa kita optimalkan”, harap Anton. 

Saat ini beberapa kabupaten di Jawa Tengah telah melakukan gerakan dan termonitor dengan baik, diantaranya Kabupaten Cilacap, yang saat ini telah melakukan berbagai upaya, baik kegiatan hulu dan hilir, diantaranya dengan membuat pasar online.

”Daerah lain nanti bisa saling belajar, share informasi untuk melakukan hal yang sama”, imbuh Suwandi

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Masrik Amin Zuhdi  yang juga Plt. Kepala Dintanpangan Temanggung menyampaikan bahwa Kabupaten Temanggung saat ini memiliki Luas Tambah Tanam (LTT) bulan April sejumlah 1.295 Ha, sementara LTT sampai dengan 12 Mei 2020 sejumlah 296 Ha.

Masrik Amin juga menyampaikan agar Kabupaten Temanggung diberikan fasilitas berupa dryer vertikal yang diharapkan bisa membantu petani dalam memasarkan beras.

“Kabupaten Temanggung saat ini membutuhkan dryer vertikal,untuk saat ini kita juga sudah punya LDPM yang dibantu oleh dana DAK, kalau dilengkapi dengan dryer akan lebih mendukung kelompok dalam rangka memasarkan produk-produk beras medium maupun premium, sehingga petani bisa lebih mudah memasarkan produknya”, jelas Amin. 

Melalui vidcon ini diharapkan masing-masing daerah bisa berkoordinasi dan memanfaatkan sistem pendataan yang ada serta menggunakan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas produktivitas padi dimasa pandemik Covid-19 ini. (MC TMG/Safi;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook