Ket [Foto]: Pengambilan air suci waisak Tahun 2019
Perayaan Tri Suci Waisak Tahun 2020 Berlangsung Sederhana
Temanggung, Mediacenter-Perayaan Tri Suci Waisak 2564 Buddhist Era Tahun 2020 dilaksanakan secara sederhana, disiarkan melalui jaringan online, ditayangkan melalui televisi dan streaming di media sosial. Tidak ada kegiatan Waisak di candi ataupun vihara-vihara dengan suasana yang meriah seperti biasanya. Hal ini sesuai anjuran pemerintah dan protokol kesehatan bahwa ditengah-tengah pandemik Covid-19 tidak dianjurkan berkumpul bersama-sama secara ragawi di suatu tempat.
Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Arief Harsono, mengatakan, pada Perayaan Tri Suci Waisak kali ini, Permabudhi mengambil Tema “Dengan Kesadaran Dhamma, Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial Demi Keutuhan Bangsa”. Tema tersebut seiring dengan kondisi yang sedang dihadapi saat ini, sehingga penting untuk meningkatkan kesadaran dalam diri sendiri, kemudian meluas menjadi kesadaran bersama.
"Selanjutnya dapat menumbuhkan sikap dan rasa peduli atau simpati kepada sesama umat beragama di Indonesia dengan saling membantu satu sama lain, hal ini merupakan sebuah kekuatan untuk menjaga keutuhan bangsa kita,"kata Arief.
Permabudhi terdiri dari Tiga Unsur Sangha dan Sembilan Majelis. Yakni Sangha Agung Indonesia (SAGIN), Sangha Theravada Indonesia (STI), dan Sangha Mahayana Indonesia (SMI).
Adapun Sembilan Majelis adalah Majelis Buddhayana Indonesia (MBI), Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI), Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI), Majelis Mahayana Indonesia (MAHASI), Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (MAGABUDHI), TRIDHARMA, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Generasi Muda Buddhis Indonesia (GEMABUDHI), dan Parisadha Buddha Dharma Nichiren Shoshu Indonesia (PBDNSI).
Momentum Perayaan Waisak Nasional 2564 Budhist Era (BE)/2020 juga dimanfaatkan Umat Buddha untuk menyampaikan terima kasih pada pemerintah dan tenaga medis yang berada digarda terdepan, dengan mengambil resiko besar dalam penanganan pandemik Covid-19.
"Atas nama Permabudhi dan Umat Buddha Indonesia, kami juga mengucapkan terima kasih kepada para pemimpin bangsa, para dokter dan tenaga medis sebagai garda terdepan, yang dengan tulus mengambil resiko demi membantu mereka yang terkena Virus Corona, serta para ahli dan semua pihak yang berusaha menangani dan mengatasi masalah akibat pandemik Covid-19", imbuh Arief.
Arief juga mengucapkan terima kasih kepada umat Buddha di seluruh pelosok tanah air yang dalam masa-masa sulit ini telah bersatu bersama seluruh lapisan masyarakat untuk sungguh-sungguh mewujudkan ajaran Buddha, yakni cinta kasih dan kepedulian kepada semua yang sedang menderita. Ajaran cinta kasih telah mengisi jiwa setiap umat Buddha untuk menjadi tangguh dan tanggap terhadap penderitaan semua orang. Cinta kasih dan kepedulian sosial akan menjadi perekat keutuhan bangsa, yang merupakan wujud nyata ‘Bhinneka Tunggal Ika’.
"Marilah kita bergotong royong, ikut berperan aktif memutus rantai penyebaran Covid-19 sebagaimana Ajaran Guru Agung kita Buddha Gautama untuk dapat mengatasi penderitaan,"ujar Arief.
Ia berharap, dengan kekuatan Tri Ratna, pandemik Covid-19 ini dapat segera berakhir dan sirna dari bumi Indonesia dan negara-negara lain di belahan dunia. Ia berdoa agar Tuhan yang Maha Esa, Para Buddha dan Boddhisatva selalu melindungi semua orang.
"Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Tri Suci Waisak 2564 Buddhist Era Tahun 2020 kepada seluruh umat Buddha Indonesia, dan pada kesempatan yang berbahagia ini saya juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa kepada umat muslim di seluruh Indonesia,"katanya.
Dikatakan, Tri Suci Waisak mengingatkan Umat Buddha kepada tiga peristiwa suci. Yaitu kelahiran Pangeran Sidharta, Pangeran Sidharta mencapai penerangan sempurna atau menjadi Buddha dan saat Buddha Gautama Parinibbana atau wafat.(MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook