Ket [Foto]:
Pemerintah Formulasikan Bantuan Untuk Pekerja Seni Budaya Terdampak Covid-19
Temanggung, MediaCenter – Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengadakan rapat bersama kepala dinas yang membidangi kebudayaan diseluruh Indonesia untuk menganalisa dan memecahkan masalah yang terjadi akibat pandemic Covid-19, Senin (13/04/2020).
Rapat dilaksanakan dimasing-masing kabupaten/kota dengan menggunakan media video conference sesuai perintah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, agar tetap melakukan social distancing dalam setiap bertugas.
Oleh sebab itu, Kabupaten Temanggung yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudbar), Eddy Cahyadi dengan didampingi oleh Kepala Bidang Kebudayaan Totok Purwanto dan jajarannya mengikuti rapat tersebut yang dilaksanakan di Aula Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Temanggung.
Alasan mendasar diadakannya video conference tersebut adalah dalam rangka mendeteksi adanya dampak dan tanggap darurat Covid-19 yang paling dirasakan oleh masyarakat, khususnya pekerja seni dan pekerja budaya.
Oleh sebab itu Kemendikbud telah menangkap sinyal tersebut dan bermaksud mendata para pekerja seni budaya yang nantinya akan diverifikasi, kemudian diberikan bantuan dari pemerintah. Dengan adanya dampak dari Pandemic Covid-19 ini, tentunya para penggiat seni dan budaya tidak bisa berkarya. Dalam situasi ini yang terimbas tidak lain adalah pendapatan mereka. Jadi pendapatan mereka selama adanya Pandemic Covid-19 ini tentunya menurun drastis, bahkan tidak menghasilkan apa-apa.
Ditjenbud Kemendikbud, memformulasikan data sebelum menggulingkan bantuannya yang terdiri dari 3 komponen, yaitu mendata para penggiat seni budaya, bantuan pekerja seni budaya secara individu dan yang ketiga adalah bantuan program yang wujudnya berupa komunitas seni dan komunitas budaya yang terdapat di kabupaten/kota seluruh Indonesia.
“Diharapkan nanti bisa meringankan beban yang dipikul oleh para pekerja seni dan budaya diseluruh Indonesia,” imbuh Eddy saat diwawancara.
Eddy juga menjelaskan bahwa penggiat seni, budaya maupun pengelola wisata jelas semuanya terkena dampak dengan adanya Pandemic Covid-19 ini. Sebagai contoh, di Kabupaten Temanggung pada saat bulan-bulan seperti ini merupakan bulan-bulan dengan banyak kegiatan Tradisi Nyadran.
Andaikan satu desa/kelurahan dalam kegiatan Tradisi Nyadran diadakan dengan mengeluarkan budget rata-rata Rp 50 juta dan dikalkulasikan menurut perputaran ekonomi, maka budget yang dikeluarkan bisa mencapai angka Rp 14 miliar lebih untuk seluruh Kabupaten Temanggung. Karena pada saat acara Nyadran tersebut bukan hanya sebatas berdoa untuk leluhur, akan tetapi juga adanya rangkaian kegiatan lain, seperti pentas kesenian, pengajian dan parade hiburan lainnya. Maka dari itu akan ada berbagai perputaran ekonomi yang akan bergerak pada saat Tradisi Nyadran tersebut.
“Jadi tentu saja para pekerja seni, para pekerja budaya yang tadinya pada saat Tradisi Nyadran itu mereka mendapatkan panggilan untuk mengisi hiburan pertunjukan seni di beberapa lokasi Nyadran, pada saat ini otomatis sekarang sudah tidak ada lagi. Dengan adanya ketidak berfungsinya mereka pada kondisi darurat seperti ini, maka otomatis mereka tidak akan mendapatkan penghasilan apapun dari sini. Oleh sebab itu tadi diadakan kegiatan seperti ini. Untuk mendata para pekerja seni, pekerja budaya yang terdampak adanya Covid-19 ini,” jelas Eddy.
Kemudian dari sektor pariwisata, seluruh objek pariwisata di Kabupaten Temanggung ditutup, hotel-hotel tidak ada tamu yang masuk, restoran juga ikut terkena dampak pandemi Covid-19 ini. Bahkan omset mereka menurun sekitar 70% - 80% dari hari-hari sebelumnya. Selama ini, bahkan beberapa tempat sudah merumahkan para pekerjanya untuk menekan angka pengeluaran, karena memang tidak adanya tamu yang singgah. Apabila mereka masih mempekerjakan karyawannya, sedangkan tidak ada pemasukan, otomatis nanti akan terjadi rugi yang cukup besar bagi mereka pelaku usaha.
“Dengan adanya hal tersebut, kami mendata dan mendaftarkan mereka ke Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Temanggung untuk nantinya akan mendapat bantuan melalui Kartu Pra Kerja. Kemudian yang lain kami daftarkan ke Dinas Sosial Kabupaten Temanggung dan yang lain agar nantinya juga akan mendapat bantuan dari pemerintah,” lanjut Eddy.
Eddy juga meminta kepada teman-teman pegiat seni, budaya dan pariwisata serta semua stakeholder yang ada untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan ini, untuk saling memberikan semangat diantara satu dengan yang lainnya, kemudian silahkan untuk senantiasa menjaga dan merawat aset yang ada. Kemudian dari Dinbudpar Kabupaten Temanggung tidak akan tinggal diam dan senantiasa akan mencari solusi untuk teman-teman yang bergerak dibidang seni budaya dan pariwisata.
“Kita akan mendata dan menyampaikan seluruh data tersebut kepintu-pintu bantuan dari pemerintah, sehingga dapat digunakan untuk meringankan beban para penggiat seni budaya dan pengelola wisata. Tapi ingat jangat nglokro dan tetap semangat untuk menjaga aset anda. Aset anda harus dibersihkan dan dicek setiap hari untuk keamanan dan ketertibannya dan silahkan untuk tetap menutup tempat-tempat wisata. Hal tersebut dimaksudkan untuk mempercepat usaha pemerintah untuk menghentikan penyebaran Virus Covid-19 ini”, imbau Eddy Cahyadi. (MC.TMG/Cahya;Ekape).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook