Cerita Desa Klepu Kecamatan Kranggan dan Kampung KB
Ket [Foto]:

Cerita Desa Klepu Kecamatan Kranggan dan Kampung KB

Temanggung, Media Center – Pengembangan Kampung KB terus dilakukan diantaranya melalui penelitian yang dilakukan Pusat Penelitian dan Pembangunan (Puslitbang) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia terhadap konten Rumah Data Kampung KB dan model pengelolaan Kampung KB. Isi data pada rumah data tentu harus mencerminkan data di tingkat desa, sehingga dari data tersebut dapat digunakan menjadi acuan pembuatan kebijakan di desa. Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPKBPPA) Kabupaten Temanggung mengadakan Press Tour Kampung KB yang bertemakan pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi melalui media masa, salah satunya di Desa Klepu Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, Rabu (16/10/2019).
Diceritakan pemilihan Desa Klepu sebagai percontohan kampung KB, yaitu karena dulu ada tamu dari Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) dari Kecamatan Kranggan, untuk menjadikan Desa Klepu menjadi desa percontohan Kampung KB.
“Memang dulu awalnya saya juga tidak tahu kampung KB itu seperti apa. Setahu saya kampung KB itu ya program keluarga berencana itu saja, tapi lama kelamaan setelah itu terlaksana ternyata tidak hanya itu.”, ungkap Sumadi selaku Kepala Desa Desa Klepu Kecamatan Kranggan.
Desa Klepu merupakan salah satu desa dari Kecamatan Kranggan yang menganggarkan dana desa untuk kegiatan kampung KB. Dengan antusias dan semangat dari warga, desa selalu menganggarkan dana dan ditambah dengan dana swadaya masyarakat, sehingga terbuatlah gapura masuk desa kampung KB di Desa Klepu. Desa ini mempunyai 800 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 3600 orang dari 6 dusun dengan mayoritas pekerjaannya sebagai petani dan buruh.
“Setelah pencanangan kampung KB, terus sekarang menjadi kampung KB pengembangan. Nah setelah menjadi kampung KB pengembangan itu kemudian saya punya komitmen untuk batik menjadi mata pencaharian dari warga kami. Karena untuk menunjang kesejahteraan warga kami, jadi memang sampai tahun besok pun masih saya sentil dana untuk batik ini. Sudah 3 tahun ini dana desa mengalir di program kampung KB desa Klepu.”, imbuh Sumadi.
Dana desa yang masuk tidak hanya untuk infrastruktur pembangunan desa akan tetapi juga untuk pemberdayaan masyarakat. Jadi fasilitas yang diberikan pemerintah desa untuk pelatihan dan memang nanti kalau memungkinkan kami bantu untuk modal diambilakn dari APBDes. Selain batik, ada anyaman kreneng, anyaman rigen, tepung pisang, krupuk, balung kuwuk.
“Harapan saya semoga ini untuk menambah kesejahteraan masyarakat kami, jadi istilahnya tidak usah jauh-jauh pergi ke luar kota bahkan ke luar negara asing untuk mencari penghasilan, bisa di desa kita sendiri aja gitu.”, harap Sumadi dalam wawancaranya kepada tim mediacenter.
Kegiatan tersebut sudah dikembangkan di Kampung KB desa Klepu dan desa Purwosari dengan berbagai kemajuan, diantaranya berkembangnya kesenian di desa, tumbuhnya kelompok ekonomi produktif, seperti kerajinan anyaman, kerajinan batik, tamanisasi lingkungan, rumah baca anak-anak, dan industri rumah tangga lainnya.  (MC TMG/Penulis:Cahya/Foto:Agung Editor:ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook