Ket [Foto]:
Bercocok Tanam Hidroponik Dapat Datangkan Rejeki
Temanggung, MediaCenter – Berawal dari kecintaan atau hobi yang berkaitan dengan pola penanaman sayur organik dengan media hidroponik, pengusaha asal Kabupaten Temanggung membuat green house.
Hampir lima tahun pengusaha sayur organik dengan media hidroponik yang bernama Madina Farm Desa Campursari Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung berdiri, telah mempunyai pelanggan tetap di Kawasan Temanggung hingga Kota Magelang.
Dijumpai disela-sela merawat dan memanen sayur organik, pemilik Madina Farm Bayu Sagoro menjelaskan bahwa dalam membangun usaha miliknya tersebut, pihaknya menuturkan akan kecintaannya terhadap tanaman organik dan kebutuhannya terhadap kesehatan keluarganya.
“Dengan tidak berkonsep hanya untuk bisnis, kami alhamdulillah bisa bertahan hingga saat ini, dengan sayur organik yang dijual lebih mahal lima hingga sepuluh kali lipat dibandingkan dengan sayur yang ditanam pada media konvensional,” imbuhnya, Rabu (5/9/2019).
Bayu Sagoro juga menambahkan, walau harga lebih mahal tersebut, namun konsumen juga mendapatkan kualitas sayur yang lebih baik serta tanpa pestisida tentunya atau bisa dibilang sayur organik.
Namun dalam menjual ke konsumen tidak serta merta bisa diterima begitu saja di kalangan warga di Kabupaten Temanggung. Pihaknya menjual sendiri keliling dari kampung-ke kampung untuk memperkenalkan jenis sayuran yang dijual bersama istrinya.
“Hingga saat ini kami telah memiliki pelanggan tetap di Kawasan Kabupaten Temanggung dan Kota Magelang,” paparnya.
Pemilik usaha sayur organik dengan media hidroponik juga menjelaskan, pertanian hidroponik pada prisipnya adalah menanam tanpa menggunakan media tanah, atau dengan kata lain memberdayakan air. Jadi pertanian hidroponik tak berpengaruh pada tingkat kesuburan tanah, karena pupuknya sudah disiapkan selengkap mungkin sesuai yang dibutuhkan oleh tanaman.
“Tidak seperti pertanian konvensional, pertanian Hidroponik tidak terlalu bergantung pada alam. Jika sedang musim hujan tidak akan berpengaruh terhadap kesuburan tanaman dan hasil panen, karena pertanian ini dilindungi dengan atap plastik atau green house. Hal itu baru sepenggal dari keuntungan menanam melalui media hidroponik,” jelasnya dengan senyuman lebar.
Pihaknya juga berpesan untuk yang ingin menekuni usaha sepertinya jangan memikirkan keuntungan terlebih dulu, karena yang terpenting adalah konsumen puas dengan produk yang diberikan. “Contohnya jika konsumen kecewa dengan satu buah tomat ceri saja, harus digantikan dengan satu ikat tomat ceri, untuk memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggan. Yang terpenting rejeki itu bukan diukur dari sebuah materi” tambahnya mengakhiri wawancara. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung Editor:Ekape )
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook