Temanggung Juara Festival Tari Jateng 2019
Ket [Foto]:

Temanggung Juara Festival Tari Jateng 2019

Temanggung-Media Center. Tari Konceran yang dibawakan oleh para penari dibawah binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Dinbudpar) Kabupaten Temanggung berhasil menjadi Juara Pertama dalam Festival Tari Jawa Tengah 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah bertempat di Wisma Perdamaian, Kota Semarang Sabtu (31/8). Festival ini diikuti oleh 23 (dua puluh tiga) karya tari dari berbagai daerah, baik dari sanggar tari maupun dinas se-Provinsi Jawa Tengah. Para peserta berhasil menampilkan koreografi garapan perpaduan gerak tradisi dan kontemporer. Setelah melalui seleksi yang ketat, dinobatkan tiga penampil terbaik yaitu: 1. Tari Konceran dari Dinbudpar Kabupaten Temanggung; 2. Tari Prawiratama dari Sanggar Tari Prabasena Kabupaten Klaten; 3. Tari Tenung dari Sanggar Tari Semarak Candra Kirana Kota Surakarta. Selain tiga penampil terbaik, terdapat tiga nominasi lain yaitu: 1. Penata gerak/koreografer terbaik diraih oleh Tari Konceran Dinbudpar Kabupaten Temanggung atas nama Dwi Widodo, S.Pd. (Aq Dewe Dwiwidodo); 2. Penata musik terbaik diraih Sanggar Tari Semarak Candra Kirana dari Kota Surakarta; 3. Kostum terbaik diraih Sanggar Tari Bangkit Sekar Budaya dari Kabupaten Cilacap. Tari Konceran menggambarkan gerak olah keprajuritan dengan ciri khas utama tarian ini adalah menggunakan properti tombak pendek, kostum srempang dan hiasan kepala berkuncir, reportoar olah keprajuritan tersebut dimodifikasi dan dipadukan dengan pola lantai dan irama musik yang ritmis yang mengacu pada kesenian koncer yang berkembang di daerah Kabupaten Temanggung, menurut sang koreografer Dwi Widodo. Eko Supriyanto sebagai juri mengatakan, penata tari berhasil menampilkan secara matang kreativitas koreografi meski berakar dari tari tradisi. Ekspresi jiwa muda para peserta, khususnya pemenang ditampilkan secara lugas tanpa meninggalkan spirit tradisi yang telah terbangun dengan mengusung semangat kedaerahan. “Di sini, tari-tarian itu diolah sedemikian rupa tanpa meninggalkan spirit awal," katanya. (MC.TMG/Sumber: Dinbudpar Temanggung/ Hanung Widanur /Dwi Widodo, S.Pd./ Andi Yoes , Editor:Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook