Ket [Foto]:
Sendratari Mapageh Sang Watu Kulumpang di Puncak Festival Sindoro Sumbing
Temanggung, MediaCenter – Kabupaten Temanggung berkolaborasi dengan Kabupaten Wonosobo melaksanakan pertunjukan seni drama tari (Sendratari) yang dilaksanakan di Lapangan Kledung Kabupaten Temanggung, Sabtu (20/7). Kegiatan ini merupakan runtutan dari Festival Sindoro Sumbing (FSS) tahun 2019 yang diselenggarakan dibeberapa tempat yang ada di Kabupaten Temanggung. Menurut Ahmad Supoyono selaku sutradara dan penulis naskah pertunjukan, sendratari gabungan dua Kabupaten Temanggung dan Wonosobo “Mapageh Sang Watu Kulumpang” ini diambil dari acara ritual yang ada diwilayah Gunung Sindoro dan Sumbing, sendratari ini menurutnya tidak menceritakan keseluruhan sejarahnya akan tetapi lebih kepada bias dari proyeksi garis besarnya.
“Mapageh Sang Watu Kulumpang” ini menceritakan tentang sumpah janji dalam pembebasan pajak untuk warga sekitar Sindoro Sumbing agar bisa memelihara dan melindungi situs atau alam yang ada serta mendapatkan imbal balik dari alam untuk kehidupan manusia, sehingga terjaga ekosistemnya.
“Sendratari Mapageh Sang Watu Kulumpang ini tidak menceritakan secara runtut sejarahnya, tetapi lebih pada bias dari proyeksi garis besarnya dan kita berharap sesuai dengan tema yang ada difestival Sindoro Sumbing kemarin tentang pesan kelestarian”, jelas Supoyono.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo turut hadir untuk menyaksikan kegiatan ini, ia menyampaikan bahwa festival kolaborasi sendratari dua kabupaten ini sangat bagus dengan semangat yang luar biasa, ia juga menjelaskan bahwa seni pertunjukan ini tidak hanya tontonan dari dua kabupaten, tapi dalam pertunjukan ada edukasi dan pelatihan agar masyarakat dan budayawan bisa belajar untuk menampilkan pertunjukan yang menarik.
“Ini festival yang sangat bagus sekali yang kolaboratif antara dua Kabupaten Temanggung dan Wonosobo, dan yang menarik ternyata dari kementerian juga membantu dengan satu spirit yang luar biasa, seni pertunjukan ini tidak hanya sekedar tontonan pertunjukan dari dua kabupaten, tapi disini ada edukasi serta pelatihan, stimulus untuk mereka bisa belajar menampilkan seni pertunjukan yang menarik”, ungkap Ganjar.
Ganjar juga memuji desain panggung, lighting dan sound yang disiapkan, ia mengatakan bahwa desain panggung sangat cocok dan bagus. “Anda lihat tidak, panggungnya bagus banget, anda lihat tidak tadi lightingnya bagus banget, sound systemnya juga bagus banget, ini ternyata dari kementerian itu punya misi agar setiap menampilkan satu pentas seni itu ada minimum standart yang bisa disampaikan”, jelas Ganjar.
Bupati Temanggung Al Khadziq juga menyampaikan bahwa tahun 2020 anggaran kebudayaan Kabupaten Temanggung akan naik dua kali lipat dengan jumlah sekitar Rp4 miliar lebih dari tahun kemarin dengan jumlah Rp2,5 miliar, anggaran tersebut hanya untuk festival kesenian, promosi kebudayaan dan promosi pariwisata.
“Tahun 2020 insyaAllah anggaran kebudayaan kita naik dua kali lipat, angkanya mungkin sekitar 4 miliar lebih, hanya untuk anggaran festival kesenian, promosi kebudayaan dan promosi pariwisata, untuk anggaran dinas pariwisata jauh lebih besar lagi, baru tahun 2019 kita punya anggaran untuk festival kebudayaan dan promosi pariwisata”, ungkap Al Khadziq. (MC TMG/Penulis, Foto: Aji, Editor: Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook