Bebek Lemeng Kuliner Khas Desa Purwosari Temanggung
Ket [Foto]:

Bebek Lemeng Kuliner Khas Desa Purwosari Temanggung

Temanggung, MediaCenterSetiap daerah memiliki kuliner khas yang menjadi unggulan, seperti di Yogyakarta yang khas dengan Gudeg, Madiun dengan Pecel, dan di Jakarta ada Kerak Telor. Di Desa Purwosari Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung juga memiliki kuliner khas yaitu Bebek Lemeng.

Bebek Lemeng sendiri dimasak dengan bumbu khas yang banyak terdapat di daerah Desa Purwosari dengan cara dibakar menggunakan bambu sebagai pembungkusnya.

Sebelum masuk dalam proses pembakaran, bebek dibumbui dan direbus selama dua sampai tiga jam atau dipresto selama 30 menit agar bumbu dapat meresap sempurna, setelah bumbu meresap sempurna dan daging bebek empuk langsung dimasukkan di bambu yang telah dibersihkan, kemudian ditutup menggunakan daun singkong untuk segera masuk pada proses pembakaran selama dua jam.

Dalam proses inilah kenapa bebek tersebut dinamai menjadi Bebek Lemeng, karena bebek dibakar menggunakan bambu atau bumbung yang sering disebut lemeng oleh warga sekitar.

Senin (15/04/2019), dijumpai disela-sela kegiatan di kantor kecamatan, Camat Kranggan Tri Raharjo menjelaskan dalam wawancara, selain mengenalkan kuliner Bebek Lemeng, pihaknya ditahun pertama telah membuat ikon wisata di Desa Purwosari diantaranya Curug Kreo, Curug Dandap dan sebagainya.

“Dan untuk kulinernya kami akan menjadikan Bebek Lemeng sebagai ikon di Desa Purwosari. Kami mencoba mengenalkan Bebek Lemeng dimedia sosial dan tanggapan dari teman-teman di seluruh Indonesia cukup menggembirakan,” tandasnya.

“Sekarang kita kembalikan ke desa, lokasi penjualannya? Jadi kita akan membuat tempat penyajian seperti warung, sehingga nantinya jika ada wisatawan akan mudah untuk mencarinya meski dari internet,” lanjut paparnya.

Alasan ditonjolkannya Bebek Lemeng menjadi makanan khas dari Desa Purwosari, selain daya tarik penghasil Durian dengan cita rasa yang khas juga memiliki makanan tradisional yang dapat menjadi tujuan wisata kuliner dari daerah tersebut. Alasan pertama Bebek Lemeng menjadi makanan khas dikarenakan menu ini sering menjadi tradisi ketika sadranan dan tentunya sangat mudah didapatkan di Desa Purwosari. Kedua untuk melestarikan tradisi masyarakat di desa dan yang terakhir agar memajukan peternak bebek lokal daripada mendatangkan bebek dari luar.

“Nantinya jika Bebek Lemeng ini dapat dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia, diharapkan agar dapat menunjang perekonomian dari sektor kuliner di Desa Purwosari untuk jadi lebih baik lagi,” harap Tri Raharjo penuh semangat. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor:Ekape )

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook