Kerugian Karhutla Gunung Sindoro – Sumbing Capai Ratusan Juta
Ket [Foto]:

Kerugian Karhutla Gunung Sindoro – Sumbing Capai Ratusan Juta

Temanggung, Media Center – Perhutani menyebutkan, akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Gunung Sindoro dan juga Gunung Sumbing di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah telah mengalami kerugian sebesar Rp.200.460.000,-. Terkait kejadian tersebut pihak Perhutani akan segera melakukan rehabilitasi hutan.

Kerugian tersebut dikatakan langsung oleh Ir. Erwin, MM selaku Administratur KKPH Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) usai melakukan penutupan posko utama siaga darurat Karhutla Gunung Sindoro dan Sumbing, di Kledung, Temanggung Kamis (27/9). Ia menjelaskan kerugian yang dialami di Gunung Sindoro seluas 501,9 hektare dengan total mencapai Rp.75.285.000,-. Sedangkan untuk Gunung Sumbing kerugian lahan seluas 834,5 hektare dengan total kerugian mencapai Rp.125.175.000,-.

Selanjutnya, Erwin mengatakan dalam jangka waktu kedepan pihaknya langsung akan melakukan rehabilitasi hutan lindung. “Sudah kami rencanakan di tahun 2019 nanti akan ada rehabilitasi hutan lindung, termasuk direncakan dari petak – petak yang terbakar disesuaikan dengan kondisi lahan yang ada, artinya kecocokan lahan dengan tanaman yang kita tanam”, Jelas Erwin.

Erwin kembali mengatakan, tidak hanya pihak Perhutani yang akan melakukan rehabilitasi, namun juga akan menggandeng masyarakat dan beberapa pihak lainnya. “Yang paling penting masyarakat, relawan, basecamp yang bertanggung jawab juga terhadap kondisi di Sindoro – Sumbing dan juga atas permintaan dari Dandim nanti akan kita libatkan Polres, Kodim dan juga instansi yang terkait lainnya”, tambah Erwin.  

Sementara itu, dengan dilakukannya penutupan posko utama siaga darurat Karhutla Gunung Sindoro dan Sumbing, Pelaksana Tugas Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menegaskan situasi gunung telah kondusif.

Gito  mengatakan operasi yang telah dilakukan sejak tanggal 7 hingga 26 September 2018 tersebut, telah ditutup karena memang sudah tidak ada titik api maupun asap yang terlihat. “Kita lihat secara visual dari hari Senin, 24 September 2018 sudah tidak ada munculnya asap maupun api baik di pos Kledung maupun Cepit aman, mudah – mudahan tidak ada selamanya”jelas Gito. (MC TMG / Penulis ; Ria / Foto :BPBD Temanggung/ Editor : EJP )

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook