Ket [Foto]: Pj. Bupati Tinjau Kerusakan SDN 1 Jampiroso, Perbaikan Akan Diajukan Melalui DAK
Pj. Bupati Tinjau Kerusakan SDN 1 Jampiroso, Perbaikan Akan Diajukan Melalui DAK
Temanggung, MediaCenter- Pj. Bupati Hary Agung Prabowo meninjau Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Jampiroso Temanggung, lantaran sejumlah ruang di sekolah ini mengalami kerusakan, terutama pada bagian atap. Akibat kerusakan yang ada, siswa kelas V harus mengikuti proses belajar mengajar di ruang lain. Pj. Bupati Hary Agung pun memberikan atensi bersama Sekretaris Dindikpora dan lain-lain, yang kemudian langsung melakukan peninjauan.
"Saya lihat ada enam ruang yang tidak layak, karena kerusakan pada plafon dan atap gentengnya. Oleh karena itu, mungkin di tahun 2025 akan kita perbaiki sebagai prioritas utama, karena dari enam itu, dua (ruang) tidak difungsikan. Karena sudah ambrol plafonnya, yang lain kondisinya memprihatinkan," ujar Pj. Bupati, Senin (25/3/2024).
Kendati demikian, karena saat ini sudah penetapan APBD, maka nanti perbaikan diupayakan di tahun 2025, sebab jika melihat waktu di 2024 ini, meski melalui APBD perubahan tetap tidak memungkinkan, sebab waktunya sangat pendek. Maka, saat ini ruang yang mengkhawatirkan untuk tidak dipakai dulu sambil menunggu perbaikan. Diakuinya, bangunan sekolah rusak di kecamatan lain juga ada.
"Jumlah SD di Temanggung itu kan banyak, jadi ada juga yang seperti ini, tapi terkait dengan keterbatasan anggaran, maka kita mengusulkan dana DAK dari Pemerintah Pusat dan tentunya diprioritaskan yang paling utama. Daerah lain di beberapa kecamatan ada SD yang rusak juga, tapi nanti tetap prioritas, kemarin saya meninjau SD Satu Atap Cemoro, juga ada beberapa kerusakan ada senderan ambrol, karena musim hujan," jelas Pj.Bupati.
Kepala SD Negeri Jampiroso 1 Temanggung Titik Inayati menuturkan, kerusakan atap bangunan sekolah sudah mulai dirasakan tiga tahun lalu, namun kala itu tidak tahu kondisi sesunggunya di atas. Namun setelah hujan turun terus menerus kayu menjadi lapuk dan satu eternit ambrol.
"Saat ini yang mengkhawatirkan tiga ruang kelas itu kelas V, sementara kita pindahkan belajar mengajar ke ruang kelas yang masih memungkinkan untuk bisa dipakai. Sementara ini, anak-anak belajar di bawah di samping ruang IT, sudah satu semester ini, karena kalau hujan selain air juga ada 'printilan' eternit yang sudah 'pating slampir'," terangnya.
Sekretaris Dindikpora Fahmi Hidayat menuturkan, memang banyak sekolah yang rusak, di wilayah kota saja ada SD Jampiroso 1 ada SD Butuh. Sejumlah sekolah rusak saat ini sudah diusulkan ke DAK untuk perbaikan, namun tetap ada prioritas, dengan biasanya antara 1 sampai 15 yang diprioritaskan dalam satu tahun. Kategori rusak berat apabila bangunan sudah sangat membahayakan, sedang masih bisa digunakan tapi harus berhati-hati, dan rusak kategori ringan masih bisa digunakan.
"Di SD Jampiroso ini atapnya sudah harus diganti, karena kondisinya sudah parah melengkung membahayakan. Kalau diajukan dalam DAK nanti total ya atapnya kita ganti semua, alokasi itu biasanya kalau di DAK satu atap atau satu kelas itu Rp 130-an juta. Kalau DAK biasanya programnya tidak hanya kelas tapi ada lab, UKS, toilet dan sebagainya biasanya satu paket Rp 1,8 m," tandasnya.(ary;sv;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook