Ket [Foto]: Sinta Nuriyah Wahid Buka Bersama Anak Yatim Lintas Agama
Sinta Nuriyah Wahid Buka Bersama Anak Yatim Lintas Agama
Temanggung, MediaCenter - Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid didampingi putrinya Inayah Wahid mengikuti kegiatan buka puasa bersama dengan anak yatim dan lintas agama di Pendopo Pengayoman Kabupaten Temanggung, Rabu (20/03/2023) petang.
Kegiatan buka bersama Ibu Sinta yang salah satunya dimotori oleh Gusdurian ini tidak hanya dihadiri oleh Pj. Bupati, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), namun juga dihadiri oleh Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan ratusan anak yatim. Acara berlangsung dengan penuh keakraban, karena diisi pula dengan sesi dialog antara yang hadir dengan Ibu Sinta, maupun Inayah Wahid putri bungsu Presiden RI keempat ini.
Pj. Bupati Hary Agung Prabowo dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih dan kebanggaanya atas kehadiran Nyai Sinta di Kabupaten Temanggung. Terlebih, kehadirannya saat bulan suci Ramadan yang penuh berkah, penuh hikmah ini bisa semakin melecut peningkatan dalam menjalankan ibadah. Kehadirannya pun bisa menyatukan masyarakat lintas agama, hadir pula para kiai, pendeta, pastur dan lain-lain.
"Saya bangga dan senang sekali, hari ini Ibu Sinta hadir menyambangi kita, menghadiri kita, menyemangati kita. Semoga semangat ini membawa kesempurnaan bagi hidup kita, dan berharap semua dapat meneladani Gus Dur. Bahkan setelah wafatnya, Gus Dur masih memberikan manfaat kepada masyarakat atas sikap toleransi dalam berbangsa dan bernegara. Sikap ini yang harus kita tiru," kata Pj. Bupati.
Sementara itu, Nyai Sinta, sapaan akrab Sinta Nuriyah meminta masyarakat Indonesia umumnya dan Kabupaten Temanggung khususnya, untuk menjaga kerukunan sesama, meningkatkan persatuan dan kesatuan, serta memperkuat toleransi antar-umat beragama hal ini disampaikan dalam "tausiyah" kebangsaannya. Penguatan kesatuan mutlak, sebab Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
"Pada setiap kegiatan, saya memang mengajak seluruh komponen yang ada di Indonesia untuk bersama. Kita semua adalah satu, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa, tetaplah hidup rukun dan damai. Kita semua bersaudara bangsa Indonesia tidak membeda-bedakan. Baik dari ras, agama, suku, dan budaya, untuk gotong royong, rukun, damai, dan saling menghargai tanpa melihat latar belakang agama dan suku," ujarnya.(Ary,Eknu,Tfa,Ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook