Ket [Foto]: Pj Bupati Hary Agung Prabowo mengikuti dialog khusus di Temanggung TV, Senin (27/11/2023) malam
Kurikulum Merdeka Belajar Stimulus Kreativitas Guru dan Siswa
Temanggung,MediaCenter - Kurikulum merdeka belajar yang saat ini tengah digaungkan pemerintah melalui Kemendikbud Ristek, tengah menjadi perhatian publik, terutama di dunia pendidikan, baik kalangan guru, maupun siswa. Kurikulum ini menerapkan pembelajaran yang beragam, dengan tujuan agar siswa dapat memiliki waktu untuk mendalami konsep pembelajaran secara optimal hingga menguatkan kompetensi.
Pembahasan tersebut mengemuka dalam acara "Dialog Khusus Transformasi Guru dan Pengawas Sekolah dalam Kebijakan Merdeka Belajar" di Studio Temanggung TV, Senin (27/11/2023) malam. Hadir dalam dialog tersebut beberapa narasumber, yakni Pj. Bupati Hary Agung Prabowo, Pj. Sekda yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Agus Sujarwo, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah Darmadi, Widya Iswara BBGP Provinsi Jawa Tengah Suharto Sisar.
Suharto Sisar pada sesi pertama mengatakan, pada era kurikulum merdeka ini, arah pembelajaran pada peserta didik sesuai dengan karakter dan kesiapan siswanya. Maka tidak bisa disamaratakan semua siswa. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik harus memahami karakter masing-masing siswa dan melihat potensinya. Pada penerapan kurikulum merdeka diharapkan tidak ada lagi siswa yang merasa terpaksa atau tertekan dalam mengikuti setiap pembelajaran.
"Jadi tidak disamaratakan harus melihat potensi masing-masing siswa. Yakni melalui keterampilan sosial emosional. Jadi siswa lebih aman, nyaman, dan belajar secara menyenangkan tidak ada keterpaksaan. Melalui cara ini kita bisa mengoptimalkan tumbuh kembang, kreativitas, inovasi, serta potensi, baik siswa, maupun guru," ujarnya.
Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung Agus Sujarwo menuturkan, di kurukulum merdeka belajar para guru harus merubah pola pikir, tidak bisa menggunakan mindset lama. Lantaran dunia pendidikan saat ini mengalami perubahan, baik dari segi kurikukum, pola pikir siswanya, terlebih jika menilik saat ini sudah masuk dunia digital. Diharapkan guru menguasai teknologi informasi agar tidak tertinggal dengan perkembangan zaman.
"Jadi di sini penting adanya inovasi, diperlukan guru yang berani melakukan improvisasi pembelajaran ke depan yang mungkin tidak harus lagi melihat sosok guru di depan kelas, meski tatap muka itu juga penting. Harus out of the box, jangan hanya mau di zona nyaman. Guru harus berinovasi melakukan terobosan membuat pembelajaran lebih menyenangkan lagi," katanya.
Pj. Bupati Hary Agung Prabowo berpesan kepada para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, untuk meningkatkan mutu manajemen pendidikan agar ke depan siswa menjadi kaum terpelajar dan memiliki visi ke depan. Pemkab Temanggung mendukung akselerasi transformasi pendidikan kurikulum merdeka belajar, melalui berbagai upaya. Yakni, bagaimana guru itu berkompeten, karena tuntutan zaman saat ini, maka harus ada "learning management system", melakukan penataan dan pemerataan guru sekolah agar tidak ada ketimpangan antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.
"Kemudian melakukan pemenuhan sarana dan prasarana teknologi informasi melalui komputerisasi, karena di era sekarang ini generasinya adalah generasi milenial, generasi Z, guru tidak boleh gaptek dengan TIK. Keempat melalukan transformasi pelayanan digitalisasi sekolah, di mana sekolah memberikan informasi seluas-luasnya agar bisa diketahui siswa, orang tua melalui pelayanan digital," katanya.
Selain itu, kata Agung ada sinergi, kolaborasi, misalnya dengan memberikan keleluasaan kepada pengawas sekolah untuk memberikan rekomendasi pilihan implementasi kurikulum merdeka kepada dinas pendidikan, melibatkan pengawas sekolah dalam perencanaan program pelatihan kurikulum merdeka. Kemudian memberikan peran pengawas sekolah sebagai mentor, terutama dalam penilaian kinerja kepala sekolah, memberikan kesempatan kepada kepala sekolah untuk menjadi trainer melalui program pengajar praktek atau fasilitator, sehingga ada akselerasi berjalan bersama.
Sementara itu, Kepala Kepala Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Tengah Darmadi, arah untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila ini pemerintah meluncurkan merdeka belajar dengan pedoman kurikulum merdeka. Kurikulum ini memberikan keleluasan bagi daerah, satuan pendidikan, guru, maupun siswa untuk mengoptimalkan tumbuh kembangnya kreativitas, inovasi, potensi, terutama bagi anak didik dan guru.
"Di sini ada ruang yang cukup untuk berkreasi bagi guru, melayani anak-anak kita secara lebih humanis sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing, tentu dalam koridor edukasi. Kalau guru-gurunya merasa nyaman tentu akan bisa juga memberikan kenyamanan pada anak-anak untuk belajar. Belajar dengan aman, nyaman, ini menjadi ruh kurikulum merdeka," tandasnya. (MC.TMG/ary;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook