Ket [Foto]: Sekolah Masa Depan Harus Memiliki Ciri Khas dan Keunggulan
Sekolah Masa Depan Harus Memiliki Ciri Khas dan Keunggulan
Temanggung, MediaCenter- Festival Panen Belajar Siswa Lintas Jenjang KB/TK, SD, SMP, Al Kautsar Temanggung, yang di gelar SD Al Kautsar Temanggung, menarik perhatian wali murid dan masyarakat. Lantaran, metode kolaborasi antar siswa dalam satu yayasan tersebut mengajarkan kebersamaan, kepedulian, dan toleransi sejak dini kepada para siswa.
Bupati Temanggung HM. Al Khadziq yang hadir dalam acara tersebut bersama Ketua DPRD Yunianto, dan Kepala Dindikpora Kabupaten Temanggung Agus Sujarwo juga mengapresiasi festival lintas jejang. Bupati menilai festival lintas jenjang sangat positif sebab di Al Kautsar siswa-siswi tidak hanya sekadar ditransfer ilmu, namun juga dididik menjadi anak-anak yang berakhlakul kharimah, profesional, cerdas, tanggap terhadap lingkungan dan lain sebagainya. Bahkan menurutnya, sekolah ke depan selain mengajarkan akhlak juga harus memiliki ciri khas tersendiri dan keunggulan masing-masing.
"Saya sungguh terkesan mendengar sepotong paparan dari ketua yayasan tadi mengenai sekolah Al Kautsar, dari TK, SD, SMP yang semuanya sudah menggunakan kurikulum sekolah merdeka, bukan hanya diajari transfer ilmu, tapi diajar untuk bersikap, didik menjadi anak-anak berakhlakhul kharimah, profesional, cerdas, tanggap terhadap lingkungan dan lain sebagainya," ujar Bupati, Kamis (18/5/2023).
Menurutnya, saling berlomba-lomba dalam kebaikan yang dalam hal ini memajukan sekolah adalah hal sangat positif bagi perkembangan setiap sekolah. Bahkan kedepan setiap sekolah harus punya ciri khas dan keunggulan tertentu yang tidak dimiliki sekolah lain.
"Ke depan setiap sekolah harus punya ciri khas dan keunggulan tertentu yang tidak dimiliki sekolah lain. Mungkin satu sekolah hebat, karena bahasanya bisa multilingual, sekolah lain pendidikan agamanya yang baik, lainnya karena pendidikan seni budayanya, atau karena matematikanya, karena olimpiade fisika menang terus dan lain-lain. Jadi harus tematik, setiap sekolah punya keunggulan masing-masing," terang Bupati.
Lebih jauh, Bupati menjelaskan, meski punya karakter tapi kita juga ditantang oleh dunia luar yang semakin hari tantangannya semakin berat, dan membutuhkan kemampuan kognitif siswa, pengetahuan umum yang semakin baik, kemampuan mengolah data, termasuk analisa situasi juga butuh semakin baik.
"Apalagi perkembangan teknologi sudah sedemikian pesat. Sekarang ada yang namanya Artificial Intelligence (AI) ini sudah menggejala menguasai dunia teknologi, jangan sampai nanti anak-anak kita kalah sama AI, maka sejak dini kita harus menempatkan siswa untuk memenuhi tuntutan-tuntutan di luar sana. Jadi membangun sekolah berkarakter lokalitas dan kearifan kita harus, tetapi menjawab tantangan-tantangan yang ada di depan mata juga sangat penting," katanya.
Ketua Yayasan Al Kautsar Mohamad Kurniawan menuturkan, Festival Panen Belajar Siswa adalah untuk menunjukkan kepada orang tua murid bagaimana para siswa berkolaborasi dan berproses, di mana hal ini juga merupakan amanah dari kurikulum merdeka. Selain itu, di sini anak-anak diberi ruang untuk berekspresi sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing, misalnya suka kuda lumping, main gamelan, macapat semuanya difasilitasi.
"Siswa di sini dari KB/TK, SD, SMP bisa berkolaborasi, bisa berkarya dijadikan satu. Ini agar kakak kelas, adik kelas bisa terus berinteraksi dan akan menjadi tradisi di Al Kaustar. Apa yang diamanahkan Ki Hajar Dewantoro melalui kurikulum merdeka, yaitu mendidik itu adalah menuntun segala kodrat dari anak-anak kita untuk mereka semua, dengan ilmu yang dia miliki, sehingga bisa menyelamatkan dirinya, keluarga, lingkungan, dan bangsanya. Tapi untuk itu anak-anak harus bahagia, sekolah harus menyenangkan," katanya. (MC.TMG/ary;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook