Temanggung, Media Center - Pemerintah Kabupaten Temanggung menegaskan selama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah ketersediaan bahan makanan pokok dalam posisi aman.

Asisten II Sekda Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo mengatakan, kesimpulan posisi aman tersebut didasarkan pada ketersediaan bahan makanan pokok dengan kebutuhan masyarakat.

"Kami telah survei di lapangan, gudang milik petani, maupun pedagang, serta Bulog," katanya, Senin (10/4/2023).

Ia mengatakan, pemerintah telah bekerja optimal untuk mencapai ketersediaan makanan pokok pada Ramadhan dan Lebaran. Tujuannya, agar masyarakat nyaman dan tenang dalam kehidupan, termasuk beribadah.

Ripto menyampaikan, masyarakat untuk tidak risau dan panik agar kecukupan makanan pokok pada Lebaran 2023 tetap pada posisi aman. Sebab kerisauan dan panik justru akan membuat stabilitas pangan yang sudah baik menjadi terganggu.

Meskipun stabilitas pangan baik, tetapi permasalahan harga merupakan mekanisme di pasar, yakni dimungkinkan harga akan naik menjelang Lebaran.

Adapun sesuai hasil pantauan, kebutuhan komoditas beras per bulan 4.136.354 kg, sedangkan ketersediaan mencapai 16.477.490 kg. 

"Ketersediaan beras ini melimpah," ungkapnya.

Disampaikan, kebutuhan bawang putih sebanyak 142.271 kg, sementara ketersediaan 151.310 kg. Bawang merah kebutuhan 155. 028 kg dan ketersediaan 782.220 kg, daging ayam kebutuhan 371.422 kg, sedangkan ketersediaan 511.406 kg.

Daging sapi kebutuhan 15.180 kg dan ketersediaan 68.680 kg, cabai merah kebutuhan 79.775 kg dan ketersediaan 151.280 kg, cabe rawit kebutuhan 184.096 kg dan produksi 983.080 kg, cabe keriting kebutuhan 88.818 kg, sedangkan ketersediaan 473.190 kg, sementara telur ayam ras kebutuhan 421.383 kg dan ketersediaan 622.058 kg.

Ripto menegaskan, Pemkab Temanggung terus melakukan pantauan pasar untuk ketersediaan maupun harga makanan pokok. Untuk harga-harga komoditas tertentu yang memang naik dan diperlukan campur tangan pemerintah, maka akan dilakukan pasar murah. (MC.TMG/Aiz;Ekp)