Ket [Foto]: Rejeban Plabengan, Tradisi Leluhur Desa Wisata Cepit Pagergunung Temanggung
Rejeban Plabengan, Tradisi Leluhur Desa Wisata Cepit Pagergunung Temanggung
Temanggung, MediaCenter – Desa Wisata Cepit Pagergunung menggelar Rejeban Plabengan dan Gebyar Seni yang dilaksanakan di Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Temanggung, Jumat (3/2/2023).
Hadir dalam pelaksanaan acara tersebut, Bupati Temanggung HM. Al Khadziq, Ketua TP PKK Eni Maulani Saragih, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Saltiyono Atmaji, dan Kepala Desa Pagergunung dan diikuti oleh ratusan masyarakat dan komunitas fotografi dari berbagai daerah.
Rejeban Plabengan merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Cepit pada Bulan Rajab dalam kalender penanggalan Islam. Rangkaian acara dimulai dengan kirab yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan mengenakan pakaian adat, serta membawa hasil bumi dan tumpeng menuju Punden Plabengan.
Bupati Al Khadziq dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Sadranan Plabengan merupakan acara tradisi yang sudah masuk dalam agenda Kabupaten Temanggung.
“Kegiatan ini bukan hanya milik masyarakat Cepit Pagergunung, akan tetapi juga menjadi agenda rutin yang dipamerkan oleh Kabupaten Temanggung kepada seluruh Indonesia. Oleh karenanya, masyarakat dari Temanggung bahkan luar Temanggung bisa mengikuti acara sadranan dan ikut berdoa,” ungkap Bupati.
Dalam kesempatan ini, Bupati juga melaksanakan upacara adat “Cukur Rambut Gombak”.
“Zaman dahulu cukur rambut gombak banyak dilaksanakan pada dusun-dusun di Kabupaten Temanggung, tetapi sekarang sudah jarang. Tapi, alhamdulillah masyarakat Cepit Pagergunung masih melestarikan ritual yang sudah sangat jarang ini,” tuturnya.
Bupati juga mengingatkan, bahwa nenek moyang mengajarkan untuk hidup dengan rukun, serta gotong royong.
“Intinya adalah nenek moyang kita mengajarkan supaya masyarakat semua hidup rukun (gesang bebrayan kanthi sae), gotong royong,” tandasnya. (MC.TMG/adi;wll;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook