Ket [Foto]: Halaqah Fiqih Peradaban, (Integritas Ulama dan Santri Menjaga Ideologi Negeri)
Halaqah Fiqih Peradaban, (Integritas Ulama dan Santri Menjaga Ideologi Negeri)
Temanggung, MediaCenter - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mengadakan Halaqah Fiqih Peradaban bertemakan Integritas Ulama dan Santri dalam menjaga ideologi negeri, perspektif fiqih siyasah. Bertempat di Pondok Pesantren Ash-Shofwah Al-Hidayah, Desa Pendowo, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Kamis (15/12/2022).
Sebagai narasumber Katib Aam PBNU KH. Said Asrori, Wakil Ketua LBM PBNU KH. Najib Bukhori, dan KH. Abdullah Aniq Nawawi (Gorontalo).
Hadir dalam acara ini, Anggota DPRD Temanggung Muh Amin, Rois Syuriah PCNU Kabupaten Temanggung KH.Ya'cub Mubarok, Ketua PWNU Jawa Tengah KH. Ahmad Muzamil, Ketua PCNU Kabupaten Temanggung sekaligus tuan rumah kegiatan ini KH. Muhammad Furqon Mashuri, jajaran PCNU se-eks Karesidenan Kedu, pengasuh pondok pesantren NU se-Kabupaten Temanggung, pengurus badan otonom dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Gus Furqon mengatakan, bila fiqih peradaban ini menjadi agenda PBNU, untuk menyerap dan mengaktualisasikan fiqih di pondok pesantren.
"Kegiatan pada kesempatan ini, husnudzon akan dapat memberikan manfaat bagi Kabupaten Temanggung, kita berharap semoga kita mendapatkan ilmu dan barokah. Dan dapat diterapkan di MWC masing-masing, banom serta lembaga masing-masing," ungkapnya.
KH. Ahmad Said Asrori menuturkan, bahwa halaqah ini salah satu program jangka pendek yang dilakukan PBNU dan bekerja sama dengan Kementerian Agama RI. Mengingatkan kepada masyarakat, bahwa NU sebagai jami'yah sudah berumur 100 tahun (Satu Abad NU), dalam hitungan kalender Hijriyah.
Selanjutnya, dijelaskan pula halaqah ini harus berakhir di akhir bulan Desember 2022 di 270 titik seluruh Indonesia, dan halaqah ini temanya ditentukan oleh PBNU. Yang diberikan tanggung jawab adalah Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) dan Ketua Lembaga Bahtsut Masail (LBM) yaitu KH. Ulil Abshar Abdalla dan KH. Mahbub Maafi.
"Kita berharap, dengan halaqah ini para santri, para mutakhorijin pondok pesantren, para alumni untuk diingatkan, marilah kita bersama-sama berkhidmah di dalam mengeksplor ilmunya, berkhidmah melalui jami'iyah Nahdlatul Ulama," harapnya.
Akhirnya, Katib Aam PBNU menyampaikan amanah dari para ulama NU bagi warga NU, bahwa Pancasila itu tidak akan pernah menjadi agama, Pancasila bukan agama, dan tidak akan pernah menjadi agama dan mengganti kedudukan agama.
"Pedoman ini untuk hidup kita berbangsa dan bernegara, sehingga dari perspektif fiqih ini tidak bertentangan dengan jami'yah Nahdlatul Ulama. Artinya bahwa kita sebagai penerus dan santri beliau-beliau ini ada satu amanat untuk menjaga utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," pungkasnya. (MC.TMG/sty;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook