Temanggung, MediaCenter – Kamis (9/11) malam, dilakukan penggantian songsong atau payung di makam Adipati Djojonegoro beserta Nyai Djojonegoro, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangkaian Hari Jadi Kabupaten Temanggung ke-183. Adapun Adipati Djojonegoro adalah Bupati pertama Temanggung.

Prosesi diawali dengan kirab mulai dari Pendopo Pengayoman atau rumah dinas bupati menuju kompleks makam yang berada di belakang Masjid Agung Temanggung, dengan mengitari Alun-alun terlebih dahulu.

Dalam acara kirab tersebut, terdapat 2 orang perempuan yang berpakaian baju khas abdi dalem berwarna merah dan membawa tombak, diikuti 10 orang laki-laki yang juga mengenakan pakaian adat abdi dalem berwarna kuning dengan membawa tombak, dan dibelakangnya diikuti 2 orang yang membawa songsong baru yang nantinya untuk menggantikan songsong yang lama.

Sedangkan Bupati Temanggung Bambang Sukarno, Wakil Bupati Irawan Prasetyadi dan Ketua DPRD Subchan Bazari, beserta segenap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Temanggung mengikuti di belakangnya.

Sesampainya di makam, Bupati langsung mengganti songsong lama yang tertancap di atas makam Adipati Djojonegoro dengan songsong baru, sedang Ketua DPRD mengganti songsong Nyai Djojonegoro dengan yang baru.

Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata (Disbudpar), Drs Didik Nuryanto mengatakan tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1995. Dan ritual selalu dilakukan di malam tanggal 9 November atau malam Hari Jadi Kabupaten Temanggung yang bertujuan untuk nguri-uri kabudayaan (melestarikan kebudayaan) yang telah ada.

“Sedangkan filosofi yang terkandung di dalam penggantian songsong ini, karena payung itu alat untuk berteduh dan perlindungan. Sehingga dengan ritual penggantian payung ini diharapkan bupati yang memimpin dapat memberikan pengayoman perlindungan pada masyarakat Kabupaten Temanggung”, ujarnya. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung, Editor: Ekape)