Ket [Foto]: Ziarah dan Tabur Bunga untuk Kenang Jenderal Bambu Runcing
Ziarah dan Tabur Bunga untuk Kenang Jenderal Bambu Runcing
Temanggung, Media Center - Siswa dan guru SMP Negeri 2 Kedu di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggelar ziarah dan tabur bunga di makam Jenderal Bambu Runcing, Kyai Subuki, Selasa (16/8/2022).
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kedu, Suroto mengatakan, kegiatan dalam rangka HUT ke-77 Kemerdekaan RI ini untuk menghormati pahlawan kemerdekaan yang telah berjasa untuk negara. Di sisi lain, juga untuk memperkenalkan kepada siswa tentang sejarah perjuangan Kyai Subuki dengan senjata bambu runcingnya yang berhasil mengusir penjajahan Jepang dan Belanda.
"Pada hari Kemerdekaan Indonesia ke-77 ini, bahwa ada di sekitar kita tokoh pahlawan perjuangan kemerdekaan yang mungkin bagi anak-anak belum diketahui. Kyai Subuki ini di zaman kemerdekaan sangat berperan untuk menumbuhkan dan menggelorakan semangat untuk berjuang melawan penjahahan Jepang dan Belanda," katanya.
Ia mengatakan, selain memupuk kecintaan terhadap NKRI, melalui ziarah tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme dan patriotisme terhadap anak didiknya dan juga pelajar lainnya di Temanggung.
"Para pemuda harus kuat dan memahami perjuangan para pahlawan dulu. Sehingga, pemuda dan pelajar di Temanggung dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan Temanggung ke depannya," ujarnya.
Seorang siswa, Vella Oktanika mengatakan, kemerdekaan Indonesia yang diraih memerlukan perjuangan dan pengorbanan. Untuk itu, dirinya mengajak kepada generasi muda harusnya mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif membangun Bangsa Indonesia.
"Kita bisa berziarah di sini, bisa membacakan doa, serta juga bisa mengenang dan mendengarkan cerita perjuangan Kyai Subuki, agar kita tahu perjuangan mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia," katanya.
Kyai Subuki, atau Jenderal Bambu Runcing merupakan salah satu tokoh pejuang Kemerdekaan Indonesia. Bambu Runcing, sebuah tongkat dari batang bambu berwarna kuning yang bagian ujungnya dibuat runcing, sebagai senjata yang sederhana, namun ampuh setelah diberi doa oleh para kyai untuk melawan penjajah Jepang sebelum kemerdekaan RI, di daerah Kabupaten Temanggung (Jawa Tengah) dan penjajahan Belanda setelah kemerdekaan (1945 - 1948) di daerah Ambarawa.
Selain Kyai Subuki, tokoh-tokoh yang lain di antaranya Sahid Baidzowi, Ahmad Suwardi, Sumo Gunardo, Kyai Ali, H. Abdurrahman, dan Istachori Syam'ani Al-Khafidz. (MC.TMG/fr;ekp;ysf)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook