Temanggung, Media Center - Peningkatkan ekspor komoditi produk perikanan ditarget Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) naik sebesar 1 miliar dolar AS di tahun 2022.

Kepala Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) KKP Teguh Samudro mengatakan pada tahun lalu total komoditi ekspor perikanan senilai 5,5 miliar dolar AS.

"Tahun 2022 ditarget ekspor komoditi perikanan naik menjadi 6,5 miliar dolar AS," kata Teguh Samudro, Selasa (28/6/2022) di Temanggung.  

Teguh menyampaikan itu pada Bulan Mutu Karantina (BMK) tahun 2022 yang digelar di Desa Purbosari Kecamatan Ngadirejo, Temanggung. Untuk kegiatan ekspor komoditi perikanan produk perikanan Indonesia telah diterima di 171 negara di dunia.

Unggulan komoditi perikanan adalah tuna, cakalan, cumi-cumi dan kepiting. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan produktifitas dengan dukungan berbagai program dengan melihat potensi yang ada.

"Kami juga memastikan produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan negara tujuan," katanya.

Dikatakan standar yang dipersyaratkan ini dinamikanya berkembang terus, karena dikaitkan dengan isu kesehatan yang kini menjadi isu perdagangan.

"Isu kesehatan dikaitkan dengan kesehatan lingkungan, hewan, manusia dan lainnya," tambahnya.

Ia menyampaikan tugas dari pihaknya adalah memastikan kualitas produk yang dihasilkan KKP sejak dari awal produksi.

Anggota DPR RI dari Komisi IV Panggah Susanto mengatakan, ikan selain untuk konsumsi sendiri dapat di budidaya dan dijadikan sebagai penggerak ekonomi lokal. DPR RI mendukung pengembangan budidaya ikan termasuk pasar ikan.

"Harapan berkembang budidaya ikan di daerah-daerah dan juga pasar ikan sebagai pusat penjualan," ungkapnya.

Ia mengatakan, di Temanggung belum ada pasar ikan yang benar-benar dikenal masyarakat luas. Di Wonoboyo memang telah ada pasar ikan, tetapi masih perintisan, sehingga perlu dikembangkan dan dibesarkan sebagai pusat penjualan ikan. (MC.TMG/Aiz;Ekp)