Ket [Foto]: Diplo mengadakan sosialisasi kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku
Meski Belum Ada Temuan Kasus PMK, DKPPP Tetap Siapkan Kewaspadaan
Temanggung, MediaCenter – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung menggelar kegiatan Sosialisasi Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) bertempat di Pendopo Pengayoman Temanggung, Selasa (24/5/2022).
Sosialisasi Kewaspadaan Penyakit Mulut dan Kuku dihadiri oleh Bupati Temanggung HM Al Khadziq, Kepala Dinkopdag, Entargo Yutri Wardono, Kepala Dishub, Supriyanto, Kepala Pelaksana BPBD, Toifur Hadi, perwakilan Kodim 0706, Polres Temanggung, Kejaksaan, seluruh Camat, KUA kecamatan se-Kabupaten Temanggung, Koordinator Penyuluh tiap kecamatan, dan juga kelompok tani atau pelaku usaha ternak yang ada di Kabupaten Temanggung.
Kepala DKPPP, Joko Budi Nuryanto menyebutkan, total peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini adalah 150 peserta yang terdiri dari komponen kecamatan, KUA, penyuluh dan juga peternak yang ada di Kabupaten Temanggung.
DKPPP juga turut mengundang Otoritas Veteriner Kabupaten Temanggung sebagai pemateri dalam kegiatan sosialisasi PMK.
Wabah PMK sudah beberapa kali terjadi di Indonesia, dan wabah PMK terakhir di Pulau Jawa terjadi pada tahun 1983 yang kemudian bisa diatasi dengan melakukan program vaksinasi massal. Beberapa tanda klinis gejala PMK adalah demam, kepincangan pada hewan ternak, pengelupasan kuku, air liur berlebih, hingga menurunnya nafsu makan hewan ternak.
Selanjutnya, dijelaskan Kepala DKPPP, tujuan diselenggarakannya sosialisasi kewaspadaan PMK adalah dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dengan deteksi dini, meski saat ini di Kabupaten Temanggung masih terpantau aman, belum ada temuan kasus PMK.
“Tujuan diselenggarakannya acara ini adalah dalam rangka meningkatkan kewaspadaan kita terhadap gejala penyakit mulut dan kuku dengan deteksi dini. Kenapa saya mengatakan ini meningkatkan kewaspadaan, karena sampai detik ini Kabupaten Temanggung masih dinyatakan bebas dari PMK. Sehingga harapannya, nanti begitu ada hewan yang terserang, bapak ibu semua bisa segera melaporkan dan segera bisa menangani dengan cara-cara sederhana, yang bisa kita lakukan sendiri secara mandiri di rumah masing-masing,” tandas Joko Budi.
Bupati dalam sambutannya mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas respon DKPPP Temanggung yang sangat baik dalam mengantisipasi wabah PMK, khususnya di wilayah Kabupaten Temanggung.
“Terima kasih kepada DKPPP atas responnya yang cepat dalam mengantisipasi merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku di Kabupaten Temanggung. Kemudian, Kantor Urusan Agama (KUA) kita ikutkan di sini mengingat untuk menjawab keragu-raguan masyarakat terkait dengan Hari Raya Kurban besok dalam memilih hewan kurban. Jangan sampai ada kebingungan, dan keragu-raguan di tengah masyarakat dalam hal memilih hewan kurban. Sedangkan bapak, ibu dari kelompok peternak jelas dikumpulkan tujuannya agar bapak, ibu punya kehati-hatian, jangan sampai hewan ternak terkena PMK ini,” katanya.
Bupati juga memberikan arahan untuk tetap waspada dan melakukan ikhtiar untuk mengantisipasi PMK, agar Kabupaten Temanggung tetap kondusif, aman, ternaknya aman, peternaknya aman, konsumsinya aman, dan semuanya bisa berjalan dengan lancar.
“Meskipun sampai hari ini PMK belum masuk ke Kabupaten Temanggung, meskipun PMK tidak menular ke manusia, dan penyakit ini juga tidak menimbulkan kematian pada hewan ternak, tetapi tetap harus kita antisipasi, harus kita waspadai, sebab kita tidak tahu perkembangan dari penyakit atau penularannya dan tahap berikutnya dari penyakit ini akan seperti apa. Jadi alangkah pentingnya bagi kita untuk bersama-sama mengendalikan dan menghindarinya,” pungkasnya. (MC.TMG/nin;adi;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook