Al Hidayah, Grup Rebana Disabilitas Netra
Ket [Foto]: Grup rebana Al Hidayah yang beranggotakan para disabilitas netra

Al Hidayah, Grup Rebana Disabilitas Netra

Temanggung, MediaCenter - Jika kita menjejakkan kaki di Panti Pelayanan Disabilitas Netra Penganthi, Kabupaten Temanggung, khususnya saat menjelang sore di Bulan Ramadhan. Kita akan mendengar lantunan merdu lagu bertema religi yang diiringi dengan alat musik rebana dari grup rebana Al Hidayah yang beranggotakan para disabilitas netra penerima manfaat panti tersebut. 

Meski memiliki keterbatasan fisik, namun tidak lantas membuat para disabilitas netra di Panti Penganthi patah semangat dan tidak berkarya, khususnya dalam bidang seni budaya. Meski dimainkan orang berkebutuhan khusus, namun merdunya suara menyanyikan lagu religi diringi musik rebana tidak kalah dengan grup rebana pada umumnya. 

Grup rebana yang beranggotakan 12 orang, yang terdiri dari 9 pemegang alat musik dan 3 vokalis terus giat berlatih, khususnya di Bulan Ramadhan seperti sekarang ini.

Lagu-lagu religi yang tengah hits, seperti Tombo Ati, Den Assalam dan juga Sholawat Nabi terdengar dinyanyikan dengan fasih dan indah.

Salah satu anggota grup rebana Al Hidayah, Tri Susanto (23), yang ditemui disela-sela latihan, Jumat (15/4/2022), mengaku sudah setahun menjadi anggota grup rebana Al Hidayah. Latihan di hari biasa, setiap Senin dan Kamis setelah sholat Ashar. Pada Bulan Ramadhan bisa setiap hari, jika tidak ada kegiatan lain.

“Latihannya asyik dan menyenangkan, sambil nunggu buka,” katanya sambil tersenyum.

Ia mengakui, mendapat banyak manfaat menjadi anggotab grup rebana, salah satunya adalah untuk menghibur diri sendiri. Selain itu, juga mencari pahala, khususnya saat mendendangkan  sholawat.

“Waktu juga semakin tidak terasa kalau bermain rebana, jadi tahu-tahu sudah beduk Maghrib,” ujarnya.
 
Ketekunan dan semangat berlatih, membuat grup rebana Al Hidayah sering diminta tampil, baik di acara Panti Penganthi, maupun kegiatan lain di luar panti.

Sementara itu, pembimbing grup rebana Al Hidayah, Oktania Ayu mengaku, untuk membimbing grup ini sangat diperlukan kesabaran, karena para anggotanya hanya mengandalkan pendengaran. Tentunya, diperlukan latihan berulangkali agar bisa hapal dan mahir di setiap lagunya.

“Salah satu kesulitan adalah bagaimana menyelaraskan harmoni atau menentukan agar nada itu pas. Itu harus latihan berulang-ulang kali,” terangnya. 

Diharapkan, dengan pelatihan seni budaya, khususnya rebana, para penerima manfaat mempunyai keahlian, khususnya di bidang seni budaya, sehingga mempertebal rasa percaya diri. 

“Selain itu, juga untuk melatih motorik dan kepekaan mereka juga,” pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)

Grup rebana Al Hidayah yang beranggotakan para disabilitas netra
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook