Ket [Foto]: Bupati Temanggung, Menyiram Bibit Pohon Yan Ditanam di kawasan Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Selasa (28/12/2021).
Bupati: Seluruh Elemen Masyarakat Dilibatkan dalam Konservasi Lingkungan
Temanggung, Media Center - Bupati Temanggung, HM Al Khadziq menghadiri kegiatan Pencanangan Gerakan Konservasi Tanah dan Air Berkelanjutan di wilayah lereng Gunung Sumbing yang bertempat di Lapangan Sepak Bola Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Selasa (28/12/2021).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung, Tunggul Purnomo, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Lingkungan Hidup, Djoko Prasetono, Kepala P3E Jawa, Kepala OPD Temanggung, Camat wilayah lereng Gunung Sumbing, Paguyuban Kepala Desa Kabupaten Temanggung, dan Organisasi Relawan.
Bupati mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Temanggung mencanangkan penanaman Sabuk Gunung di sejumlah titik, yaitu Gunung Sumbing, Sindoro, dan Prahu guna melakukan reboisasi, mengingat kondisi gunung-gunung yang semakin hari pohon-pohon mulai berkurang dan menyebabkan lingkungan hidup terancam, serta menimbulkan bencana.
“Hari ini kita menanam lebih dari 500 ribu bibit pohon, yang terdiri dari pohon-pohon konservasi, kita akan hijaukan seluruh tabir-tabir sungai, dan pinggir-pinggir jurang,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati mengucapkan terima kasih atas bantuan dari Komisi IV DPR RI yang membidangi lingkungan hidup untuk mendatangkan bibit-bibit pohon. Bupati juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh relawan dan masyarakat Kabupaten Temanggung yang ikut turun melaksanakan penanaman pohon secara sukarela, serta bertanggung jawab untuk merawatnya.
“Sekarang kita punya komitmen, untuk membuat gunung-gunung kita kembali hijau,” tegasnya.
Banyaknya sumber mata air yang mulai mati di musim kemarau dan penurunan debit air, erosi, tanah longsor, dan banjir menjadi urgensi di Kabupaten Temanggung yang setiap saat dapat mengancam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan pohon-pohon sudah mulai berkurang dan mengakibatkan area resapan menjadi terganggu, sehingga banyak mata air yang mulai berkurang debit airnya, bahkan mati.
“Maka wajib hukumnya, kita harus menanam pohon di gunung-gunung, agar daerah resapan ini kembali lestari dan juga mata air kembali lestari,” imbuh Bupati.
Bupati menambahkan, program tersebut akan terus berlangsung di tiap tahunnya dengan melibatkan desa, masyarakat, pemerintah desa, dan semua instansi pemerintah. (MC.TMG/wl;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook