Ket [Foto]: Bupati HM Al Khadziq menghadiri acara Musyawarah Kabudayaan (Pakuwon Bala Turangga) di Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Minggu (14/11/2021).
Musyawarah Kabudayaan Pakuwon Bala Turangga, Berbagi Wawasan Pelaku Seni Jaran Kepang
Temanggung, MediaCenter - Bupati HM Al Khadziq menghadiri kegiatan Musyawarah Kabudayaan Pakuwon Bala Turangga di Gedung Serbaguna Dusun Cepit, Desa Pagergunung, Kecamatan Bulu, Minggu (14/11/2021). Musyawarah yang digelar dalam rangkaian HUT ke-187 Kabupaten Temanggung ini diharapkan membawa secercah harapan untuk kemajuan kesenian di Kabupaten Temanggung.
Tokoh Jaran Kepang Temanggung, Mbah Roy Suroyo mengatakan, acara yang dihadiri para seniman ini merupakan sambung rasa atau berbagi pengalaman dan wawasan terkait seni tradisi, khususnya jaran kepang. Harapannya agar tradisi yang ada di Kabupaten Temangguung tetap ada dan terjaga, sehingga terus lestari.
"Dalam Pakuwon Bala Turangga ini ada hal-hal yang perlu dirembug bersama dalam satu forum oleh semua pelaku seni tradisional jaran kepang. Tujuan musyawarah ini adalah selama pandemi ini dua tahun kita vakum meninggalkan beberapa hal yang dikatakan bisa menjadi masalah, terutama bagaimana caranya pentas menampilkan pagelaran dengan aturan-aturan yang ada saat ini," katanya.
Selain itu dibahas pula soal kelestarian, dan identitas kesenian ini sebagai sebuah kebanggaan daerah Kabupaten Temanggung. Lalu tentang akulturasi itu seberapa jauh yang diperbolehkan dan tidak, termasuk asimilasi dan kolaborasi yang ada di dalamnya. Harapannya dari musyawarah ini ada kesepakatan-kesepakatan terkait pertunjukkan durasi, hingga tata artistik.
Bupati HM Al Khadziq mengapresiasi Musyawarah Kabudayaan Pakuwon Bala Turangga ini, sebab hal ini bertujuan positif untuk nguri-uri budaya, khususnya khasanah kesenian yang dimiliki Kabupaten Temanggung. Bahkan menurutnya acara ini sangat istimewa.
"Ini sangat-sangat istimewa, hari ini para tokoh seni budaya, para tokoh kuda lumping, para ketua kelompok kuda lumping, dari seantero Kabupaten Temanggung berkumpul di Cepit Pagergunung. Tentu silaturahmi sangat penting membangun paseduluran satu dengan yang lainnya, kedua bersama-sama membicarakan, memajukan, melakukan otokritik, instropeksi yang semua tujuannya adalah untuk memajukan seni kuda lumping di Kabupaten Temanggung," katanya.
Bupati mengatakan, kuda lumping (jaran kepang) di Temanggung selama ini berkembang sendiri, bahkan tidak diketahui sejak kapan ada kuda lumping di Kabupaten Temanggung. Tetapi yang jelas, sejak dulu sudah ada di masyarakat dari desa ke desa, dusun ke dusun dibiayai sendiri oleh masyarakat tetap hidup dan lestari.
"Motivasi kuda lumping itu dari dulu adalah berekspresi tidak motivasi cari duit. Saya yakin pegiat kuda lumping niat ikhlas untuk berekspresi, dan dari sini lah karakter masyarakat Temanggung terbentuk bahkan membentuk identitas Kabupaten Temanggung," tandasnya. (MC.TMG/ar;ekp)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook