Puluhan Pembatik Asal Temanggung Ikuti Uji Kompetensi
Ket [Foto]: Sebanyak 40 orang pengrajin batik se-Kabupaten Temanggung mengikuti uji kompetensi batik, khususnya batik cap.

Puluhan Pembatik Asal Temanggung Ikuti Uji Kompetensi

Temanggung, MediaCenter - Sebanyak 40 orang pengrajin batik se-Kabupaten Temanggung mengikuti uji kompetensi batik, khususnya batik cap. Uji kompetensi digelar Lembaga Sertifikasi Profesi Batik (LSPB) di sentra Batik Rayikenes, Desa Gandulan, Kecamatan Kaloran, Minggu (10/10/2021). 

Rahayu Sulistyowati, penanggung jawab  sertifikasi kompetensi SDM batik dari  Lembaga Sertifikasi Profesi Batik  mengatakan, kegiatan digelar untuk meningkatkan mutu SDM bagi para pelaku batik. Selain itu, juga legitimasi atas keterampilan dalam usaha batik.

“Diharapkan adanya suatu pengakuan yang tidak hanya dari Temanggung, tetapi secara nasional maupun internasional,   karena sifatnya  sertifikat ini berlaku internasional,” terangnya. 

Ia menambahkan, dalam uji kompetensi ini ada tiga hal yang dinilai, yaitu tentang pengetahuan, skil, dan juga attitude. Ketiga hal tersebut akan dinilai oleh para asesor melaui tes lisan dan juga observasi untuk bisa  menentukan kompeten atau belum kompeten para  pembatik. 

“Kalau ketiga hal tersebut memenuhi standar, akan direkomendasi kompeten dengan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ),”  terangnya. 

Ia menuturkan, batik sebagai warisan budaya tak benda asli Indonesia adalah kekayaan yang patut dijaga, terutama tidak sekadar produk batik, namun juga SDM batik.

Lembaga Sertifikasi Profesi Batik hadir di Indonesia dengan tujuan untuk memastikan dan memelihara kompetensi SDM batik melalui sertifikasi kompetensi.

“Tahun ini kita sudah melakukan sertifikasi sebanyak 625 orang se-Indonesia, namun karena pandemi masih banyak yang belum bisa kita lakukan,” katanya. 

Peserta sertifikasi kompetensi SDM Batik warga Kranggan, Temanggung, Erina menyambut gembira dengan penyelenggaraan sertifikasi ini, karena tidak semua orang bisa memberikan ilmunya tanpa mereka memiliki dasar yang kompeten.

"Untuk bisa mengajar atau memberikan pelatihan harus mempunyai sertifikat mengajar, tidak hanya batik, tetapi disemua bidang harus bersertifikasi, hal itu menandakan sesorang sudah kompeten, dinyatakan siap serta memiliki kemampuan untuk memberikan pelatihan atau membuat produk," pungkasnya. (MC.TMG/dn;ekp)

Sebanyak 40 orang pengrajin batik se-Kabupaten Temanggung mengikuti uji kompetensi batik, khususnya batik cap.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook