Gerdu Tawa Tinular, Untuk Tekan Angka Kematian Covid-19
Ket [Foto]: Pelatihan dan pendataan warga komorbid yang dilakukan kader dan mahasiswa kesehatan.

Gerdu Tawa Tinular, Untuk Tekan Angka Kematian Covid-19

Temanggung, Media Center - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Temanggung menjadikan Desa Caturanom, Kecamatan Parakan sebagai pilot project Gerakan Peduli Kesehatan Jiwa dan Penyakit Tidak Menular ( Gerdu Tawa Tinular) pada masa pandemi Covid-19.

" Tujuan gerakan adalah mengajak masyarakat untuk mandiri dalam deteksi dini penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa pada diri dan keluarga," kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Temanggung Hesti Puspitasari, Rabu (9/6/2021) di Temanggung. 

Hesti mengatakan, banyak kasus warga yang tiba-tiba meninggal atau sakit parah, karena tidak mengetahui mengidap Penyakit Tidak Menular (PTM), dan diperparah tidak rajin memeriksakan 
kesehatan. 

Pelaksanaan gerakan, dilatarbelakangi tingginya PTM dan kesehatan jiwa (keswa), selain itu 80 persen angka kematian konfirmasi Covid-19 mempunyai komorbid PTM dan PTM Keswa masuk dalam standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi dalam pelayanan masyarakat. 

" Gerakan ini sebenarnya ingin agar warga yang PTM keswa dapat terpantau kesehatannya dan bisa sehat dapat terus produktif dalam hidupnya," jelasnya. 

Adapun gerakan ini melibatkan STISKes Ngesti Waluyo dan AKPER Al Kautsar.

Ditambahkannya, gerakan tersebut juga melibatkan kader kesehatan dan masyarakat sekitar yang dalam tanggung jawab pengawasannya. Total ada 40 kader dengan 804 KK. Kader telah mendapat pelatihan untuk gerakan tersebut.

Kader, bertugas mengajak masyarakat untuk mengenali PTM dan keswa lebih dini dengan mengisi form, baik offline dan online. Data selanjutnya ditindaklanjuti Puskesmas yang melalui pembina wilayah atau kadernya memantau dan memotivasi warga untuk rutin ke fasilitas kesehatan.

" Harapan tidak ada peningkatan kasus kesakitan dan kematian akibat PTM dan keswa di wilayah tersebut, " imbuhnya.

Ia mengatakan, gerakan berjalan sejak Maret 2021 dan hingga kini telah ada titik keberhasilan, seperti warga komorbid dan dengan ganguan jiwa yang sembuh setelah terpapar Covid-19. Data-data terkait keberhasilan dari program ini juga telah masuk, namun kini masih dalam tahap analisis. (MC.TMG/ai;ekp)

Pelatihan dan pendataan warga komorbid yang dilakukan kader dan mahasiswa kesehatan.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook