BPS Temanggung: Pandemi Covid-19 Berdampak Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat
Ket [Foto]: Kepala BPS Kabupaten Temanggung, Haryono.

BPS Temanggung: Pandemi Covid-19 Berdampak Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat

Temanggung, MediaCenter - Pandemi Covid-19 berdampak kepada seluruh lapisan masyarakat, baik kelompok masyarakat miskin, rentan miskin, dan pekerja sektor informal.

Berdasarkan Profil Masyarakat Kabupaten Temanggung di Era New Normal yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Temanggung, sebanyak 47,75 persen responden pada Bulan Juni Tahun 2020 mengaku mengalami penurunan pendapatan, 48,68 persen pendapatannya tetap dan 3,57 persen pendapatannya meningkat.

Haryono selaku Kepala BPS Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah mengatakan, persentase penduduk miskin di Kabupaten Temanggung juga mengalami penurunan pada lima tahun terakhir, dari 11,6 persen pada Tahun 2016 menjadi 9,96 persen pada Tahun 2020.

“Walaupun secara trend angka kemiskinan mengalami penurunan data, pada Tahun 2019-2020 mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan oleh adanya pandemi Covid-19 yang berawal pada akhir 2019,” jelasnya saat ditemui di kantornya Rabu (31/3/2021).

Ia mengatakan, pandemi Covid-19 berpengaruh kepada seluruh negara di dunia dan Kabupaten Temanggung khususnya. Pada Tahun 2019, angka kemiskinan Kabupaten Temanggung sebesar 9,42 persen dan meningkat pada Tahun 2020 menjadi 9,96 persen. Angka kemiskinan merupakan hasil dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan pada Bulan Maret untuk tiap tahunnya.

“Peningkatan angka kemiskinan tersebut terkait dengan penurunan pendapatan yang dialami oleh seluruh masyarakat selama pandemi Covid-19, hal ini berpengaruh terhadap kelompok masyarakat hampir  miskin. Dengan adanya penurunan pendapatan, maka mereka memiliki peluang besar untuk jatuh ke kelompok penduduk miskin,” sambung Haryono.

Haryono menambahkan, dari hasil Susenas Maret 2020, Indeks Kedalaman Kemiskinan Kabupaten Temanggung juga mengalami peningkatan dari 0,51 pada Tahun 2019 menjadi 0,86 pada Tahun 2020.

“Indeks kedalaman kemiskinan menunjukkan rata-rata pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan pada suatu daerah. Dari angka tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Kabupaten Temanggung makin dalam atau makin jauh dari garis kemiskinan pada tahun 2020,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, dengan makin jauhnya rata-rata pengeluaran kelompok penduduk miskin ini memerlukan semacam jaring pengaman supaya mereka tidak masuk lebih dalam. Jaring pengaman tersebut dapat berupa Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM).

“Dengan adanya bantuan-bantuan tersebut diharapkan mampu menjaga tingkat konsumsi masyarakat miskin Kabupaten Temanggung supaya tidak mengalami penurunan,” pungkas Haryono (MC TMG/Wahyu;Safi;Ekape)

Kepala BPS Kabupaten Temanggung, Haryono.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook