Dinkopdag Dorong Pelaku Batik Terus Produktif Dimasa Pandemi
Ket [Foto]: Ilustrasi pelaku seniman batik.

Dinkopdag Dorong Pelaku Batik Terus Produktif Dimasa Pandemi

Temanggung, MediaCenter - Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kabupaten Temanggung terus mendorong dan memotivasi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Temanggung untuk terus produktif, salah satunya usaha Batik Asli Temanggung.

Dijumpai disela-sela kesibukannya, Senin (25/1/2021), Kepada Dinkopdag Kabupaten Temanggung, Sri Hariyanto mengungkapkan bahwa tiap tahunnya memang telah memprogramkan pelatihan yang ditujukan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung, terutama pada sektor Batik Temanggung agar dapat meningkatkan jumlah produksi batiknya.

“Karena program tersebut merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah, provinsi bahkan pusat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Diharapkan dengan adanya program tahunan tersebut akan mampu mencetak produk-produk batik unggulan dari Kabupaten Temanggung dan munculnya produk batik baru yang dapat menciptakan peluang kerja bagi warga sekitarnya.

“Semoga semakin banyak bermunculan brand atau merk-merk Batik Temanggungan yang baru, walaupun masih dimasa pandemi seperti ini, sehingga bisa memberi warna perbatikan di Temanggung, dan tentunya pasti akan meningkatkan pendapatan dari warga sekitarnya,” tambahnya.

“Bahkan dengan adanya wabah ini, kami berharap para pelaku seniman batik di Kabupaten Temanggung tidak menyerah, namun mampu menciptakan karya dan hasil yang lebih baik untuk dipasarkan dan dikembangkan lagi melalui online,” ujarnya sebelum mengakhiri wawancara.

Dijumpai di rumah produksinya, Selasa (26/1/2021) pemilik usaha Batik Tinular, Sih Ester Setyarini menyampaikan bahwa usahanya mendapatkan pelatihan yang difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah dalam program peningkatan produktivitas dan mutu sumber daya manusia.

“Berawal Bulan Mei 2015, bertempat di Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, kami dikirim menjadi salah satu dari sepuluh peserta magang batik, dalam Program Peningkatan Produktifitas dan Mutu Sumber Daya Manusia UMKM,” jelasnya.

Ester juga menceritakan perjalanan usaha batiknya. Diawali pada Tahun 2016 dengan pesanan dari saudara dan teman dekat, informasi dari mulut ke mulut. Namun dari informasi mulut ke mulut ini lama kelamaan batiknya dikenal lebih luas. 

“Dan begitu pesanan mulai banyak, kami merasa sudah saatnya mencari teman bekerja. Agar pesanan lebih cepat selesai,” imbuhnya. 

Setelah itu, Ester juga lebih membuka diri untuk bergabung dalam klaster batik binaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Temanggung dan binaan UMKM Dinkopdag Kabupaten Temanggung.

“Kami juga dilatih strategi mengembangkan usaha, dilatih untuk mempromosikan produk ataupun cara pemasarannya hingga sampai dititik sekarang yang sudah banyak orang mengenal produk dari batik kami,” pungkasnya. (MC TMG/Agung;Ekape)

Ilustrasi pelaku seniman batik.
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook