Ket [Foto]: Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Masrik Amin Zuhdi didampingi Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono memberikan bantuan kepada pelaku usaha perikanan yang terdampak Covid-19, di Pendopo Pengayoman, Rabu (16/12/2020).
Pemkab Temanggung Beri Bantuan Rp 2,5 Miliar Bagi Pelaku Usaha Perikanan
Temanggung, MediaCenter - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung, Jawa Tengah melalui Dinas Perikanan dan Peternakan (Disnakan) memberikan bantuan sebesar Rp 2,5 miliar, bagi para pelaku usaha perikanan. Bantuan tersebut terutama dikhususkan bagi para pelaku usaha perikanan yang terdampak Covid-19.
Kepala Disnakan Kabupaten Temanggung, Slamet Saryono mengatakan, bantuan tersebut diberikan dalam bentuk sosial tunai sebesar Rp 1,2 miliar untuk 345 pelaku usaha perikanan. Lalu bantuan sarana prasarana perikanan berupa induk ikan, benih ikan, pakan ikan, dan wadah maupun kolam senilai Rp 1,3 miliar bagi 54 kelompok usaha perikanan.
"Selain bantuan tersebut kami juga memberikan fasilitasi bantuan pemasaran bekerjasama dengan Dinas Sosial, dengan penyediaan ikan untuk paket program keluarga harapan. Bantuan fasilitasi ini kami harapkan bisa membantu kesulitan pemasaran yang dihadapi oleh pelaku pemasaran," katanya usai acara di Pendopo Pengayoman, Rabu (16/12/2020).
Dikatakan, bahwa dampak pandemi memang sangat dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung. Apalagi saat awal pandemi diberlakukan pembatasan kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya.
"Dampaknya dirasakan oleh para pelaku usaha perikanan terkait dengan menurunnya pembelian ikan oleh masyarakat. Tentunya kalau kondisi ini berkepanjangan dampaknya akan mempengaruhi pemasukan para pelaku usaha perikanan. Terutama terkait dengan pengeluaran untuk pembelian pakan ikan yang besarannya 60-70 persen dari biaya produksi," katanya.
Berdasar pendataan dari 25.608 pelaku usaha perikanan di Kabupaten Temanggung, sekitar 97 persennya terdampak Covid-19. Hal itu karena serapan pasar tidak bisa seperti saat kondisi normal, sehingga mereka mengurangi produksi untuk menyesuaikan serapan pasar.(MC.TMG/Yoni;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook