Ket [Foto]:
Jadikan Pola Pikir Petani Modern dengan Posluhdes
Temanggung, MediaCenter – Kawasan Terpadu Mandiri Alam Mondoretno (KTM Almond) yang berada di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung menjadi salah satu partisipan perlombaan Pos Penyuluh Desa (Posluhdes) tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tim verifikator dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah langsung melaksanakan verifikasi lapangan di lokasi KTM Almond untuk menilai dan wawancara langsung dengan pengelola, Senin (19/10/2020).
Beni Sujono, Kepala Desa Mondoretno menyampaikan bahwa penilaian Posluhdes ini meliputi kesiapan tempat dan administrasi untuk kegiatan Posluhdes. KTM Almond sendiri menyuguhkan berbagai sektor pelatihan, seperti perikanan, peternakan, pertanian dan perkebunan.
Tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi penilaian tersebut. Dijelaskan oleh Beni, bahwa KTM Almond ini tidak melakukan persiapan khusus, dikarenakan para pekerja dan pengelola KTM Almond memang sudah kesehariannya dalam mengelola Posluhdes dan melakukan kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsinya sebagai Posluhdes di Desa Mondoretno, dengan enam orang pengelola dan tujuh orang pekerja dapat menjalankan tugasnya masing-masing.
“Sebenarnya penilaiannya Tanggal 26 Oktober, tetapi ada surat susulan yang diajukan menjadi Tanggal 19 Oktober. Meskipun demikian, kita siap saja, karena setiap hari memang sudah menjalankan aktivitas, seperti tanam sayur maupun kegiatan yang lain,” jelasnya.
Beni berkeinginan, warganya yang mayoritas petani dan perekonomiannya terganggu karena adanya pandemi, dengan adanya Posluhdes akan bisa meringankan beban warga lewat penjualan produk hasil pertaniannya. Salah satunya dengan adanya pasar pagi setiap Hari Minggu yang sudah berjalan di Desa Mondoretno. Pasar pagi ini adalah hasil pertanian warga yang dijual untuk warga Mondoretno dan desa sekitarnya.
“Seperti Jogo Tonggo, daripada belinya di tempat lain, lebih baik di tetangga sendiri. Itu untuk mendongkrak pertanian, khususnya sayuran”, imbuhnya.
Sekretaris Kecamatan Bulu, Sigit Basuki, menambahkan bahwa dampak pandemi Covid-19 memang sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan pertanian merupakan salah satu solusi untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Disamping itu, di Kecamatan Bulu sendiri ada 19 desa yang sebagian besar mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan, khususnya untuk menjalankan perekonomian warga desa.
“Harapan kami, dengan teknologi dan fasilitas dari Dinas Pertanian, masyarakat diajarkan untuk mengubah pola pikir supaya pertanian ini bisa menjanjikan bagi masyarakatnya”, ujar Sigit.
Ia juga menjelaskan dengan adanya perlombaan Posluhdes ini termasuk upaya pemerintah agar masyarakat bisa membuka cakrawala pikirannya, supaya bisa menjadi petani modern. Apalagi KTM Almond sendiri sudah mempunyai banyak program, bahkan sudah beberapa kali mengadakan pelatihan dengan peserta dari sekolah kejuruan maupun kelompok tani lainnya. (MC.TMG/Cahya;Anin;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook