Ket [Foto]:
Warga Desa Lungge Giatkan Jumat Berbagi Untuk Warga Terdampak Pandemi
Temanggung, MediaCenter - Jumat Pagi (23/10/2020), sejumlah 160 paket bahan makanan dan peralatan makan telah terkumpul, terjajar rapi di Balai Desa Lungge, Kecamatan/Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Semua paket itu merupakan sumbangan dari warga setempat.
Sedianya bahan makanan itu akan dibagikan pada masyarakat yang ekonominya terdampak pandemi Korona. Sedikitnya ada 60 lebih warga yang menyumbang dan selanjutnya, disebut sebagai donatur.
Adapun bahan makanan yang disumbangkan ada sekitar 10 jenis. Antara lain beragam sayuran, ketela, mie instan, minyak goreng, gula pasir, gula aren, dan ketela. Ditambah peralatan makan berupa gelas.
Ketua Panitia Jumat Berbagi Desa Lungge, Sri Lestari, mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiatif warga desanya yang ingin berbagi setelah melihat kondisi perekonomian sejumlah warga terdampak pandemi.
"Karena ini lagi ada pandemi Covid-19, masyarakat mengalami kesulitan. Kita niatnya berbagi membantu orang yang terdampak," kata Tari, Jumat.
Jumat berbagi ini merupakan kali kedua dilakukan. Lounching pertama kegiatan diselenggarakan pada Jumat pekan lalu. Ketika itu didapat 80 paket bahan makanan. Saat gelaran pertama terlihat respon masyarakat bagus, sehingga kegiatan ini dilanjutkan dan akan konsisten dilakukan.
"Ini dana sumbangan dari masyarakat yang ingin bersedekah. Kita terima bahan makanan dan peralatan makan dari warga lalu kita bagikan dulu pada yang benar-benar membutuhkan,"ujarnya.
Menurut Tari, pihak panitia tidak membiarkan warga datang ke Balai Desa untuk mengambil paket, melainkan dibagikan, diantar ke rumah. Soalnya kalau masyarakat datang bisa terjadi rebutan dan timbul kerumunan. Lagi pula yang tidak membutuhkan juga ikut datang dan mengambil paket bahan makanan.
"Jadi kita bagikan biar tepat sasaran. Kalau banyak dapat barang kita bagikan banyak. Kita coba bantu buat makan sehari hari. Orang jompo juga kita kasih," kata Tari.
Kepala Desa Lungge, Masudin Nurrahman mengatakan, dari sekitar 800 Kepala Keluarga (KK) di desanya, sekitar 30 persen terdampak pandemi. Kebanyakan mereka adalah warga yang merantau bekerja di daerah lain, lalu kembali terkena pemutusan hubungan kerja.
"Awal pandemi dampaknya sangat terasa, yang kerja dipulangkan. Sekarang banyak yang kerja serabutan, orang sudah mulai terbiasa meski tetap kekurangan. Untuk makan memang masih terpenuhi tapi terlihat kekurangan. Ini membuat rasa kepedulian kita muncul, sehingga muncul ide Jumat Berbagi,"katanya.
Ratna (30 th) salah seorang warga yang terdampak pandemi merasa amat terbantu dengan paket bahan makanan tersebut.
"Saya juga merasa berterima kasih dapat bantuan," katanya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook