Temanggung – Sabtu (6/5) Tim Asessment BPBD Kabupaten Temanggung kembali diharuskan kerja lebih ekstra. Rauman sirine tanda bencana belum lama berhenti bunyi, sudah ada lagi informasi bencana tanah longsor. Longsor kali ini masih berada di Kecamatan Pringsurat tapi di tempat yang berbeda.

Hujan dengan intensitas tinggi serta durasi yang cukup panjang (5/5), mengakibatkan kepadatan tanah menjadi renggang, sehingga mengakibatkan tanah yang bertempat di lereng-lereng menjadi longsor meskipun ada pohon yang menopangnya.

Banyaknya titik longsor di Kecamatan Pringsirat mengakibatkan Tim Asessment BPBD Kabupaten Temanggung menjadi tidak semua tertangani dalam satu waktu. Ketua tim harus memprioritaskan titik longsor yang dirasa sangat fatal untuk diefakuasi terlebih dahulu.

Tebing longsor dan mengenai bangunan kendang ternak milik Edi Susanto yang berdomisili di Dusun Plaosan Rt 03 Rw 03, Desa Pager Gunung, Kecamatan Pringsurat. Edi mengalami kerugian kurang lebih sebesar 1 juta rupuiah Karena tanah longsor tersebut. Sebelum Tim sampai ke lokasi, warga sekitar saling bekerja bakti untuk membersihkan material longsor.

Tanah longsor di titik berbeda menyebabkan akses jalan di Desa Pingit dan Desa Klepu ditutup. Material longsor membawa pohon besar dan menimpa rumah warga. Diketahui pemilik rumah bernama Tarno, warga setempat. Kerugian bencana diperkirakan mencapai 27 juta rupiah. Tim Asessment BPBD Kabupaten Temanggung bersama relawan saling kerja bakti membersihkan material longsoran agar akses jalan bias kembali dibuka.

Bekal atas pengetahuan pertolongan pertama dan sikap siaga bencana sangat penting dan bermanfaat bagi kita khususnya bagi warga yang berdomisili di daerah rawan bencana. Hal tersebut bisa memperkuat mental kita sehingga mengurangi kepanikan saat berada di lokasi kejadian. Begitu yang dijelaskan Bayu Setiyoko, kontributor lapangan kepada wartawan. (MC TMG/ceye)