Ket [Foto]:
Petani Kemiriombo Harapkan Hasil Terbaik Dari Vanili
Temanggung, MediaCenter – Cengkih merupakan salah satu tanaman primadona di Desa Kemiriombo, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung, akan tetapi produksi saat ini sangat menurun, karena terjangkit virus tanaman. Serangan virus tersebut disinyalir sejak tahun 2005, saat inipun populasi pohon Cengkih di Desa Kemiriombo merosot hingga 10%.
Hal tersebut seperti yang dituturkan oleh Suwalno, Ketua Kelompok Tani Berkah Karya Desa Kemiriombo, Rabu (8/7/2020). “Sampai saat ini belum ada yang menemukan obatnya,” ungkapnya.
Sebagian masyarakat Desa Kemiriombo bisa dikatakan kehilangan mata pencahariannya dari sektor pertanian Cengkih. Untuk menutup kebutuhan, masyarakat Desa Kemiriombo menanam komoditas perkebunan lainnya seperti Kopi, Vanili, Pisang, Kemukus hingga Kapulaga. Selain Cengkih, komoditas Kopi juga menghadapi kendala, yaitu jumlah panen yang berkurang. Harga jual Kemukus juga menurun, yang dulunya 180 Ribu Rupiah sampai 200 Ribu Rupiah per Kilogram sekarang hanya diangka 160 Ribu Rupiah per Kilogram.
“Sekarang yang sedang naik daun itu adalah Kapulaga, yang dulunya 7 sampai 10 Ribu Rupiah sekarang sampai 40 Ribu Rupiah per Kilogram,” imbuhnya.
Adapun tanaman Vanili yang bisa dibudidayakan sangat rentan untuk dicuri. Pencurian Vanili sudah terjadi sejak dahulu, karena harganya yang cukup tinggi. Bahkan tegaskan oleh Suwalno sendiri, bahwa pencuri Vanili sekarang lebih kejam, karena tidak hanya buahnya yang dicuri akan tetapi pohonnya juga ikut dicuri.
Terdapat sekitar 50 orang warga Desa Kemiriombo yang mencoba menanam pohon Vanili termasuk Suwalno. Untuk mengatasi pencurian, para petani Vanili tersebut melakukan berbagai macam upaya. Pohon Vanili memang tergolong tumbuhan yang mudah dalam perawatannya hingga penjualannya.
“Sekarang orang-orang kota banyak mencoba menanam Vanili di rumah tingkatnya, mungkin itu salah satu upaya juga,” ungkap Suwalno.
Ia mengaku baru mencoba menanam sekitar 50 pohon Vanili untuk dibudidayakan sejak 4 tahun yang lalu dan baru satu kali panen. Ketua kelompok tani tersebut juga berharap agar Vanili miliknya dan seluruh warga Desa Kemiriombo tidak menjadi sasaran para pencuri. (MC TMG/Cahya;Ekape).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook