Ket [Foto]:
Panen Padi di Desa Kemiriombo Kembali Gagal Karena Serangan Tikus
Temanggung, MediaCenter – Di Desa Kemiriombo, Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung terdapat lahan persawahan dengan luasan 38 Hektar yang setiap tahunnya pasti ditanami padi. Akan tetapi di tahun 2020 ini para petani padi di Desa Kemiriombo mengalami gagal panen karena serangan hama tikus yang kembali merusak tanaman padi mereka.
Hampir 70% tanaman padi di seluruh lahan persawahan Desa Kemiriombo rusak parah dan tidak bisa dipanen. Kejadian tersebut sudah ketiga kalinya dirasakan oleh warga Desa Kemiriombo yang bermatapencaharian sebagai petani, sehingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah setiap hektarnya. Kerugian petani diketahui dari pengeluarannya, seperti untuk membeli benih dan pupuk serta bahan bakar traktor yang digunakan untuk membajak sawah.
Suwarti (61) salah satu petani padi dari Dusun Gabug Desa Kemiriombo yang ditemui Selasa Sore (30/6/2020) disela-sela membersihkan tanaman padinya, mengaku tanaman padi yang berada di sawah seluas seperempat hektar tidak bisa dipanen dan pasti rugi. Kondisi sawah dengan tanaman padinya yang rusak, membuat Suwarti kewalahan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya karena tidak ada pemasukan.
“Sawah sudah tiga kali tidak panen. Itu sampai sana sudah habis semua karena tikus”, ungkap Suwarti sambil menunjukkan lokasi sawahnya yang terserang hama tikus.
Suwarti mengaku sampai saat ini belum ada bantuan dari dinas terkait mengenai serangan hama tikus yang terjadi pada sawahnya. Bantuan dari pemerintah sangat dinantikan oleh Suwarti dan petani padi yang lain, karena sudah tiga kali panen selalu gagal bahkan harus membeli beras ke warung untuk makan sehari-hari.
Untuk mengurangi banyaknya kerugian yang dialami oleh para petani di Desa Kemiriombo, mereka menanam cabai dan sayur-sayuran. Meskipun solusi tersebut masih belum bisa untuk menutup kerugian, akan tetapi warga desa selalu bersemangat dan tetap bercocok tanam di sawahnya.
Sebagai pencegahan perusakan tanaman padi oleh hama tikus, Pemerintah Desa Kemiriombo merencanakan untuk mendatangkan burung Tyto Alba. Burung Tyto Alba yang dikenal dengan sebutan burung hantu tersebut digunakan sebagai hewan predator untuk membunuh dan mengusir hama tikus yang sudah menggagalkan panen padi di Desa Kemiriombo sebanyak tiga kali berturut-trut. (MC TMG/Cahya;Ekape).
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook