Ket [Foto]:
Antisipasi Covid-19, Ratusan Santri Syubbanul Wathon Asal Temanggung Discreening
Temanggung-Media Center Lebih dari 500 santri Syubbanul Wathon Tegalrejo asal Temanggung dipulangkan. Sebelum itu, rombongan santri diminta untuk melaksanakan screening dan diambil datanya di pos screening Covid-19 Pujasera Temanggung, Rabu (22/4/2020).
Dijelaskan oleh Tri Astuti, Koordinator Pos Screening Covid-19 Pujasera dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, bahwa kepulangan ratusan santri dari Syubbanul Wathon tersebut sudah diketahui dengan adanya surat dari pihak pengelola pondok pesantren tersebut.
Dengan jumlah lebih dari 500 orang tersebut, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung memutuskan untuk membagi penurunan santri ke 4 titik. Keempat titik tersebut yaitu Pos Pujasera Temanggung, ex Kawedanan Parakan, Terminal Ngadirejo dan di Kecamatan Kandangan.
Untuk screening santri yang diturunkan di Pos Pujasera Temanggung dikhususkan untuk santri dari 9 kecamatan yang berdekatan dengan Kecamatan Temanggung, kecamatan tersebut diantaranya adalah Kecamatan Bulu, Kedu dan Tlogomulyo.
Petugas dan organisasi yang terlibat dalam penugasan ini diantaranya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Public Safety Center (PSC) 119, BPBD Kabupaten Temanggung, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI), Palang Merah Indonesia Kabupaten Temanggung, Temanggung Escorting Ambulance (TEA), Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dan juga Relawan. Ada juga petugas dari Satpol PP, TNI, Polri dan Dishub Kabupaten Temanggung untuk pengamanan dan pengaturan lalulintas.
Persiapan petugas untuk screening yang biasa dilakukan rutin setiap harinya sudah siap mulai Bulan Maret kemarin. Tetapi untuk screening para santri dari Syubbanul Wathon ini, petugas menyiapkan kelengkapannya 2 hari sebelum kedatangan para santri. Persiapan dimulai dari pendataan dan koordinasi dengan pihak Syubbanul Wathon sendiri. Disamping itu petugas pos meneruskan data tersebut ke Sekretariat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung.
“Dari situ kami mendapatkan instruksi juga kalau ada pembagian kecamatan tadi”, jelas Tri Astuti.
Dia bersama tim kemudian melakukan persiapan mulai dari H-1 untuk setting tempat, pendataan, kesiapan spraying, kemudian untuk petugas pengaturan kedatangan bis dan juga petugas yang ada di penjemputan santri. "Karena petugas lapangan masih terbagi-bagi yang kebanyakan dari relawan, untuk pendataan kami serahkan dari pihak DKK dan PSC 119", terangnya.
Untuk alur screening yang diakukan yaitu pertama santri akan dispraying terlebih dahulu setelah turun dari bis, kemudian santri harus cuci tangan dengan sabun di tempat yang sudah disiapkan, selanjutnya dilakukan pengukuran suhu badan menggunakan thermo gun dan selanjutnya dilakukan pendataan oleh petugas. Setelah pendataan, para santri baru diperbolehkan untuk bertemu dengan walinya yang telah menjemput di lokasi dan harus melakukan karantina mandiri di rumahnya masing-masing.
“Kemarin waktu masih di PSC 119, dari pak Bupati sendiri sudah meninjau. Tadi malam Pak Wabup juga sudah meninjau kesiapan kami untuk menyambut santri Syubbanul Wathon ini. Kemudian dari sekretaris Gugus Tugas juga sudah meninjau, kemudian ada juga dari tim logistik”, imbuh Tri Astuti.
Kegiatan rutin di pos screening Pujasera dalam pendataannya sendiri dibagi 3 shift petugas, yaitu pagi siang dan malam. Setiap shift bertugas membuat laporan dan seluruh data disetorkan ke DKK untuk diinput, diolah, diverifikasi dan kemudian baru di-a judgment.
“Buat semua teman-teman yang bertugas di sini, baik dari relawan maupun instansi, mari kita tetap menjaga diri dan juga perhatikan APD. Harus tetap semangat, harus tetap sehat. InsyaAlloh kita mensedekahkan tenaga, pikiran, waktu kita untuk kemanusiaan. Semoga Alloh membalas apa yang menjadi tugas kita”, pungkas Koordinator Pos Sreening Pujasera tersebut. (MC TMG/Cahya;Ekape)
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook