Pentingnya Informasi Covid-19 Bagi Penyandang Tuli
Ket [Foto]:

Pentingnya Informasi Covid-19 Bagi Penyandang Tuli

Temanggung, MediaCenter – Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Temanggung memfasilitasi komunikasi tentang informasi Covid-19 kepada penyandang tuli, Selasa (31/3). 
Rahayu Sri Suswaty, Kepala Bidang Komunikasi Dinkominfo  mengundang Susi Susanti bersama Dwi Kusuma Wirawan salah satu anggota komunitas penyandang disabilitas tuli. Pertemuan ini dilakukan dalam rangka langkah awal membuka keran komunikasi antara Dinkominfo dengan penyandang tuli.
“Informasi yang selama ini  disampaikan kepada masyarakat tentang perkembangan Covid-19 agar juga  bisa sampai  kepada komunitas para penyandang disabilitas tuli yang memiliki hak sama,  kami berharap dari komunitas penyandang disabilitas tuli tersebut juga sebaliknya membantu menyampaikan informasi kepada komunitasnya  dengan bahasa isyarat mereka” jelas Rahayu.
Susi salah satu  relawan disabilitas tuli menyampaikan, bahwa sangat berharap pemerintah daerah   bisa memberikan akses bagi disabilitas, khususnya tuli untuk bisa dilibatkan serta berkomunikasi tentang perkembangan informasi Covid-19 dan sosialisasi lainnya lewat Dinkominfo, sehingga mereka bisa memahami tentang himbauan dari pemerintah serta mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam ikut serta menanggulangi penyebaran Covid-19. Mereka berharap agar pemerintah bisa memberikan akses penterjemah atau teks disetiap informasi terutama tentang Covid-19, 
Dinkominfo bersama Bagian Humas SETDA dan bekerjasama dengan Temanggung TV akan menindaklanjuti dengan memberikan fasilitas berupa bahasa visual yang menggunakan bahasa tubuh seperti gerak tangan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh,  sehingga informasi  yang disampaikan  bisa dimengerti dan dipahami oleh mereka. 
“Karena yang selama ini muncul dipemberitaan, baik melalui Temanggung TV ataupun media sosial lainnya yang ada di Temanggung masih berupa video audio yang belum mewadahi untuk komunitas disabilitas tuli. Sedangkan mereka membutuhkan bahasa visual yang menggunakan bahasa tubuh seperti gerak tangan, ekspresi wajah, dan gerak tubuh untuk mengerti yang disampaikan” ujar Susi .
“Kalau ada tampilan berupa suara atau verbal tidak ada teks tidak ada penterjemah kami sebagai tuli merasa bingung dan tidak tahu, tidak mengerti. Maka sebaiknya disediakan akses menterjemah sama seperti di TV Jakarta atau TV yang lain. Seperti berita-berita penting sebaiknya diberikan akses, atau yang kedua bisa menggunakan teks. Tapi itupun tergantung dari teman-teman komunitas pengguna isyarat, apakah mereka mengerti teks atau tidak ” jelas Dwi.
"Mungkin selama ini kita kurang memperhatikan dan menyadari serta memikirkan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Sebagaimana berita – berita yang tersebar di seluruh media,  yang sebetulnya mereka juga punya hak untuk mengetahui perkembangan apa yang terjadi di daerah mereka terutama  tentang Covid-19 ini, agar tidak salah menerima informasi yang beredar," tambah Dwi. 
Mereka juga berharap agar selanjutnya untuk video pemberitaan ataupun himbauan bisa ditambahkan Juru Bahasa Isyarat atau penterjemah. Kalaupun ada teks dalam video tersebut dianggap tidak selalu efektif, karena tidak semua penyandang disabilitas bisa membaca tulisan.(MC TMG/Safi;Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook