Targetkan Swasembada Bawang Putih 2021, Kementan Genjot Produksi Bawang Putih Temanggung
Ket [Foto]:

Targetkan Swasembada Bawang Putih 2021, Kementan Genjot Produksi Bawang Putih Temanggung

Temanggung, MediaCenterKementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia menargetkan swasembada bawang putih pada tahun 2021, dengan  gencar mendorong pencapaian swasembada bawang putih di daerah-daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa.

Salah satu daerah yang menjadi sentra produksi bawang putih adalah Kabupaten Temanggung yang merupakan penghasil terbesar ke dua di Indonesia setelah Lombok Timur.

Ditemui disela-sela panen raya bawang putih di Desa Petarangan Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung, Kamis (28/3/2019), Direktur Jenderal Hortikultural, Suwandi menjelaskan bahwa pihak petani hanya menargetkan panen bawang putih sebesar sembilan ton basah per hectare, namun dengan hasil panen tersebut merupakan prestasi produksi yang baik, karena sebenarnya enam ton basah per hektare saja sudah bagus.

"Potensi bawang putih di Kabupaten Temanggung ini sangat bagus. Sekarang kita memanen bawang putih sekitar 400 hektare dari total lahan pertanaman bawang putih seluas 3.300 hektare," tuturnya.

Lebih lanjut Suwandi menjelaskan, apabila nanti 3.300 hektare sudah ditanami semua dan setiap hektare bisa menghasilkan 13.200 ton basah, maka Temanggung bisa menghasilkan sekitar 33.000 ton bawang putih, jadi potensinya sangat bagus. Dari 10.000 hektare bawang putih tersebut, katanya akan dijadikan untuk benih.

"Tidak hanya di Kabupaten Temanggung saja, namun di daerah seluruh Indonesia. Jika sebelumnya total ada 82 kabupaten atau kota, kini akan ditambah menjadi 110 kabupaten atau kota," imbuhnya.

Disebutkan, produksi bawang putih pada tahun 2018 di 82 kabupaten mencapai sekitar 10.000 sampai 11.000 hektare telah diproses menjadi benih semua. Seluruh hasil panen bawang putih di Indonesia tahun 2019 hingga 2020 juga masih akan difokuskan untuk benih. Pihaknya memperkirakan, tahun 2019 secara nasional akan ditanam bawang putih minimal 25.000 hektar, terdiri dari APBN sebesar 10.425 hektare, wajib tanam importir 8.000 hektar.

“Benih bawang putih tidak perlu impor lagi, karena dari produksi dalam negeri sudah mencukupi untuk ditanam di tahun berikutnya,” tegas Direktur Jenderal Hortikultural.

"Untuk sisanya dari investor dan swadaya masyarakat. Tahun 2021 kita targetkan mampu tanam 100.000 hektar, sehingga swasembada benar-benar terwujud. Dari sebanyak 100.000 hektare bawang putih tersebut, sebanyak 70.000 hektare untuk konsumsi dan sisanya untuk benih. Ini proses untuk mengembalikan kejayaan bawang putih nasional kita pada era tahun 1994. Ini kerja hebat yang perlu keterlibatan semua pihak," paparnya.

Sedangkan Bupati Temanggung HM Al Hadziq menambahkan bahwa menanam bawang putih tidak akan menggangu pola penanaman tembakau karena musim tanam tembakau ketika musim kemarau sedangkan musim tanam bawang putih kebalikannya.

“Jadi tidak usah ragu untuk menanam bawang putih, karena juga tidak mempengaruhi musim tanam tembakau, bahkan dapat menjadi sumber pendapatan petani yang sangat bagus, karena harga memperoleh dari hasil menanam bawang putih,” lanjutnya. (MC TMG/Penulis, Foto: Agung Editor:Ekape)

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook