Temanggung, Media Center – Memasuki musim pancaroba, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung telah melakukan pemetaan daerah rawan bencana banjir dan longsor di Kabupaten Temanggung. 

Pelaksana Tugas Harian Kepala BPBD Kabupaten Temanggung Gito Walngadi menyebutkan bahwa terdapat sembilan kecamatan di Kabupaten Temanggung yang rawan terhadap bencana tanah longsor, yaitu Kaloran, Kandangan, Pringsurat, Bejen, Tretep, Wonoboyo, Candiroto , Selompampang dan Jumo.  

Gito menyebutkan langkah yang akan dilakukan adalah dengan membentuk piket siaga untuk banjir dan tanah longsor. “Piket siaga nanti akan kita buka mulai dari akhir dari bulan Oktober atau sudah bergantian dari musim kemarau dan juga musim penghujan”, jelas Gito. 

Terkait dengan pembentukan pos siaga tersebut Gito mengatakan telah bekerjasama dengan tim SAR dan juga Satgas. “Untuk sementara pos komando ada di kita (BPBD) dan kami sudah bekerjasama dengan SAR Kabupaten, Satgas dan juga BPBD, tetapi nanti, jika sudah berdiri piket komandonya nanti kita akan koordinasi atau kerjasama dengan TNI atau Polri’, tambah Gito. 

Kedepan BPBD juga akan mendirikan pos lapangan yang akan terbagi menjadi tiga titik di daerah yang rawan longsor. Pos lapangan 1 akan mengampu Kecamatan Kaloran, Kandangan dan Pringsurat, untuk Pos Lapangan 2 akan mengampu Kecamatan Candiroto, Bejen, Wonoboyo dan Tretep, sedangkan Pos Lapangan 3 akan mengampu Kecamatan Tlogomulyo , Selopampang serta Kranggan. 

Selanjutnya, untuk memasuki musim pancaroba ini Gito menghimbau kepada masyarakat harus terus waspada. “Ingat dengan ilmu titen, ketika angin sudah besar terus ada petir besar masyarakat tentunya agar lebih hati – hati dan waspada pastinya itu aka nada hujan yang sangat besar, untuk itu masyarakat kami himbau waspada dan hati – hati,” ujar Gito. (MC TMG / Penulis : Ria / Foto ; Priyo / Editor :Ekape)