Iklan Layanan Masyarakat

Umat Kristiani Temanggung Diminta Jaga Hubungan Baik dengan Sesama

Minggu, 04 Apr 2021 22:03:23 1112

Keterangan Gambar : Pendeta Andrew M Assa memberikan khotbah dalam kebaktian Paskah di GPdI Temanggung, Minggu (4/4/2021).


Temanggung, Media Center-Melalui Peringatan Kebangkitan Isa Almasih, semua umat Kristiani di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diminta selalu menjaga hubungan baik dengan sesama. Hal ini dicontohkan melalui peristiwa penyaliban yang justru membuat hubungan antara Pilatus dan Herodes membaik setelah sebelumnya selalu terlibat permusuhan.

Demikian pesan religi yang disampaikan Pendeta Andrew Assa dalam ibadah Minggu Paskah di Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Kabupaten Temanggung yang juga disiarkan melalui live streaming, Minggu (4/4/1021).

Paskah merupakan perayaan terpenting dalam tahun liturgi gerejawi Kristen. Bagi umat Kristen, Paskah identik dengan Yesus, yang oleh Paulus disebut sebagai "anak domba Paskah". Umat Kristiani hingga saat ini percaya bahwa Yesus disalibkan, mati dan dikuburkan, dan pada hari yang ketiga bangkit dari kematian.

"Relasi dan hubungan yang baik satu sama lain penting dijaga. Seperti kematian Yesus membuat Pilatus dan Herodes yang semula bermusuhan kemudian bersahabat," ungkap Pendeta Andrew.

Hubungan baik ini ia gambarkan melalui kebiasaan baik sebuah keluarga yang rutin bersedekah. Hal itu membawa nasib baik pada keluarga tersebut. Dimasa pandemi saat banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan, harta keluarga tersebut dikuduskan. Mereka tertolong kehidupannya. 

Dengan mengutip Injil Matius, Pendeta Andrew Assa mengimbau umat Kristiani agar tidak perlu takut menghadapi kondisi apapun. Sebab kuasa tentang kehidupan ada dalam diri tiap manusia.

Lebih lanjut, kata Andrew, dalam Ibrani dijelaskan bahwa manusia dapat mati seperti halnya yang dialami Yesus. Yesus perlu mati untuk menghancurkan kuasa iblis. Dengan cara itu Yesus membebaskan orang-orang yang seumur hidup diperbudak oleh ketakutannya pada kematian.

"Semua orang takut mati, sehingga mereka menghalalkan segala cara. Orang yang takut ular, takut ketinggian, melakukan korupsi, pada dasarnya didorong oleh ketakutan paling mendasar, yakni takut pada kematian," pungkasnya. (MC.TMG/Tosiani;Ekape)

Pencarian:

Komentar:

Top