Iklan Layanan Masyarakat

Tingkatkan Kualitas Sekolah Penggerak, Dindikpora Adakan Forum Pemangku Kepentingan

Rabu, 25 Mei 2022 20:25:24 525

Keterangan Gambar : Pelaksanaan kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah, Program Sekolah Penggerak


Temanggung, MediaCenter - Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga (Dindikpora) Kabupaten Temanggung bersama Balai Besar  Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP), melaksanakan kegiatan Forum Pemangku Kepentingan Daerah, Program Sekolah Penggerak ke-2 di Aula Ki Hajar Dewantoro, Lantai 3 Gedung Dindikpora, Temanggung, Rabu (25/5/2022).

Hadir dalam acara ini, Kepala Dindikpora Agus Sujarwo, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dindikpora, Pamuji Santosa, dan Widyaprada Madya BBPMP Provinsi Jawa Tengah, Tartib Supriyadi beserta tim pendamping.

Hadir pula, Tim Pendamping Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika (P4TK) Yogyakarta, pelatih ahli, fasilitator, dan peserta.

Tartib Supriyadi mengatakan, begitu cepatnya reformasi birokrasi di pemerintah Indonesia. 
Apabila tahun kemarin, kepala sekolah harus mengikuti seleksi calon kepala sekolah dan diklat, saat ini aturannya berubah. 

"Maka sekarang aturannya berganti, Guru Penggerak yang ada jumlahnya sedikit, maka Pemkab Temanggung bisa mengangkat kepala sekolah secara mandiri, tidak lewat seleksi, dan diberikan satu periode. Kemudian kepala sekolah tersebut harus mempunyai sertifikat guru penggerak," jelasnya.

Agus Sujarwo menyampaikan tentang kondisi Covid-19 di Kabupaten Temanggung yang sudah semakin melandai, sehingga semoga sebentar lagi dapat melakukan aktifitas mendekati normal.

"Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung  menyiapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100%. InsyaAllah direncanakan Juli, pas tahun ajaran baru dan kami juga meminta respon masyarakat melalui google form dan yang merespon dalam waktu sehari mencapai enam belas ribu. Kepercayaan masyarakat luar biasa untuk segera PTM, namun masyarakat juga meminta form kesediaan orang tua yang mengijinkan, dan memperbolehkan untuk PTM 100%, katanya. 

"Kami juga akan terus mengevaluasi kembali, sarana prasarana yang digunakan untuk penyelenggaraan PTM, sehingga berjalan dengan baik," imbuhnya.

Agus Sujarwo juga menyampaikan perhatian Pemkab Temanggung terhadap Program Sekolah Penggerak. 

"Konsen pimpinan daerah Kabupaten Temanggung terhadap program yang kita laksanakan ini. Mulai dari Merdeka Belajar, Guru Penggerak, dan Sekolah Penggerak. Kami di Temanggung terus bergerak mensosialisasikan kurikulum Merdeka Belajar ini," tegasnya.

Ia menambahkan, langkah yang ditempuh untuk mempercepat pelaksanaan program ini, yaitu bagi sekolah penggerak di SMP, maupun SD, serta PAUD/TK, dibebani tugas untuk mengimbaskan kurikulum Merdeka Belajar ke-26 sekolah. Akan tetapi, baru ada lima kepala sekolah penggerak angkatan pertama, dan lima lagi angkatan kedua yang baru melakukan proses pendidikan.

Selanjutnya, bagi kepala sekolah penggerak diminta untuk berbagi, saling menyebarluaskan kurikulum Merdeka Belajar yang sudah dilaksanakan di sekolah mereka. Di Temanggung ada 80 SMP Negeri dan Swasta, dan hampir 50% sudah memilih melaksanakan kurikulum Merdeka Belajar Guru Penggerak.

"Kita sudah mulai pengimbasan di wilayah Wonoboyo, SMP 1 Wonoboyo, SMP 2 Wonoboyo, SMP 1 Bejen, SMP 2 Bejen, di wilayah binaan Pak Hermanto, dan yang mengimbaskan dari Sekolah Penggerak," ungkapnya.

Sedangkan bagi jenjang SD sudah dimulai dari Kecamatan Candiroto, dibagi per korwil atau per UPT, yang mengikuti para kepala sekolah beserta dua guru, diberikan materi informasi kurikulum Merdeka Belajar, Guru Penggerak, dan Sekolah Penggerak. Jumlahnya ada 22 SD angkatan pertama, dan 37 SD untuk angkatan kedua. Pengimbasannya sama, yaitu untuk 15 SD, dibanding jumlah keseluruhan 434 sekolah, dan yang menarik adalah mereka mengajar teman sendiri, sehinggga lebih enak, dan lebih cepat menyerap informasi.

Agus Sujarwo juga menyampaikan persoalan kurangnya pengawas, apalagi saat ini sudah tidak ada diklat pengawas.

Akhirnya, ia mengajak partisipasi aktif dari semua elemen. Guru harus mengikuti perkembangan siswa, dan guru hanya sebagai fasilitator, maka harus ada peran aktif wali murid, serta masyarakat untuk mendukung kualitas pendidikan di Kabupaten Temanggung. (MC.TMG/sty;ekp)

Pencarian:

Komentar:

Top