Keterangan Gambar : Temanggung Prioritaskan Penurunan Stunting Melalui Program BAAS
Temanggung, MediaCenter - Berdasarkan Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) di tahun 2024, kasus stunting di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah masih di angka 25,1 persen.
"Stunting kita itu masih tinggi, di angka 25,1 persen. Tahun 2023 kemarin 28,9 persen," kata Pj. Bupati, Hary Agung Prabowo, Jumat (31/5/2024).
Dengan masih tingginya angka stunting tersebut berbagai upaya dilakukan Pemkab Temanggung.
Selain kolaborasi berbagai pihak melalui konvergensi antar program dari tingkat kabupaten hingga desa, Pemkab juga menjalankan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
"Untuk itu, saya minta kepada semua stakeholder terkait dan kepala OPD semuanya untuk menjadi Bapak Stunting, satu kepala OPD harus mengampu satu desa untuk bebas stunting, serta Camat harus mengampu dua desa untuk bebas stunting, dan harus kita lakukan pada tahun ini," tegasnya.
Pj. Bupati mengatakan, tugas Bapak Asuh Anak Stunting adalah memberikan bantuan makanan agar gizi terpenuhi bagi keluarga berisiko tinggi stunting. Karena dengan pemenuhan gizi tersebut adalah kunci penting dalam upaya mencegah terjadinya kekerdilan atau stunting.
"Mereka harus melakukan upaya penuh agar stunting di desa-desa yang mereka tangani itu benar-benar nol, tidak ada stunting lagi dan ini dilakukan terus-menerus dan evaluasi terus menerus sampai dengan Desember mendatang, supaya tidak terjadi stunting terbaru," imbuhnya.
Melalui program Bapak Asuh Anak Stunting ini diharapkan dapat memperkuat program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga, terutama ibu balita, ibu hamil, serta remaja putri yang nantinya akan menikah dan menjadi calon ibu.
"Untuk evaluasi, baru kemudian tahun berikutnya, tetapi saya menyakini melalui program ini angka stunting di Temanggung turun drastis," pungkasnya. (Fir;Ekp)