Iklan Layanan Masyarakat

Selama PJJ, Nilai Siswa SD N 1 Tanggulanom Alami Penurunan

Jumat, 25 Sep 2020 13:40:30 1364

Keterangan Gambar :


Temanggung, MediaCenter – Siswa-siswi SD Negeri 1 Tanggulanom, Kecamatan Selopampang  membentuk kelompok-kelompok belajar untuk menjalankan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan mengerjakan tugas sekolah, Jumat (25/9/2020).

Kelompok belajar siswa dibentuk dan ditentukan menurut kedekatan tempat tinggal tiap siswa di tiap-tiap dukuh. Satu kelompok terdiri dari lima sampai enam siswa untuk tiap kelasnya. 

Sulistyanto selaku Kepala SD Negeri 1 Tanggulanom, Kecamatan Selopampang menjelaskan bahwa tempat PJJ yang dilakukan siswa-siswinya menyesuaikan tempat tinggal dengan jaringan internet yang paling bagus. 

PJJ Tahun Ajaran 2020/2021 dengan metode new normal masih diterapkan hampir diseluruh sekolah di Indonesia. Program Belajar Dari Rumah (BDR) masih berjalan dihampir seluruh wilayah Indonesia akibat pandemi Covid-19. Media yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan BDR oleh guru dan siswa di SD Negeri 1 Tanggulanom ini menggunakan aplikasi WhatsApp. Semua informasi dan tugas-tugas dari sekolah disampaikan kepada siswa melalui aplikasi ini. Hal tersebut dimaksudkan agar orang tua siswa bisa lebih mengontrol pekerjaan anaknya yang akan dikumpulkan ke sekolah.

Penggunaan android dan internet sebagai media belajar dengan dipandu oleh guru kelas dan orang tua siswa. Pembelajaran ini menemui banyak kendala, seperti koneksi internet yang kerap terganggu dan membengkaknya biaya kuota internet yang digunakan. Hal ini dialami para guru, siswa dan orang tua siswa SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang.

BDR yang dilaksanakan secara berkelompok tersebut mendapat pendampingan dari guru kelas yang datang ke rumah-rumah siswa untuk menengok dan memantau pelaksanaan pembelajaran tersebut atau home visit.

Pemantauan tersebut biasanya dilaksanakan setelah guru kelas melakukan PJJ dan memberikan  tugas kepada siswa.
“Dalam PJJ ini kami mengalami kesulitan karena tidak bisa tatap muka. Akibatnya nilai agak menurun, tidak seperti pembelajaran pada umumnya. Jadi ada kemungkinan dari siswa sendiri minta penjelasan dari guru yang mendampingi pembelajaran di rumah,” jelas Sulistyanto.

Pemberian fasilitas wifi gratis melalui balai desa dan sekolah untuk siswa menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban masalah kuota internet dan kendala sinyal bagi siswa saat melakukan PJJ. Pihak sekolah mengaku kurang puas dengan hasil pembelajaran dengan sistem ini karena materi yang disampaikan dalam satu pertemuan tidak bisa tuntas.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tanggulanom tersebut berharap agar masa pandemi cepat berlalu, sehingga dari pihak sekolah dapat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali dengan melakukan tatap muka di sekolah. (MC TMG/Cahya;Iwan;Syahrul;Fatma;Ekape).

Pencarian:

Komentar:

Top